Profil
Carlos Alvarez
Lahir di kota Havana, Cuba, Carlos Alvarez sempat menjadi pemain sepak bola di American College Football yang berbakat. Karir sepak bola pria yang lahir pada tanggal 1 April ini bermula pada saat keluarganya terpaksa pindah ke Amerika Serikat karena kerusuhan dan kekacauan yang diakibatkan revolusi komunis Fidel Castro pada 1960. Alvarez, pada saat pindah masih berumur 10 tahun, dan keluarganya memutuskan tinggal di kota Miami, Florida. Pada babak kehidupan inilah, pria bernama lengkap Carlos Alvarez Vasquez Rodriguez Ubieta ini memulai karir sepak bolanya dengan bergabung pada klub sepak bola sekolahnya, North Miami Senior High School, tempat Alvarez melanjutkan belajarnya yang sempat tertunda gara-gara kekacauan politik di negara asalnya.
Sepanjang berkarir di klub sekolahnya, Alvarez selalu menempati posisi sebagai gelandang tengah. Kecepatan berlari dan ketepatan menangkap umpan bola dengan baik membuat Alvarez sempat membuat salah satu koran lokal di Miami menyebutnya sebagai bek terbaik di Dade County. Dan benar, pujian tersebut memang bukan sekedar omong kosong karena Alvarez adalah salah satu dari sedikit pemain yang bisa melakoni dua gaya permainan sepak bola sekaligus: menyerang dan bertahan. Setidaknya, tercatat pemain dengan banyak penghargaan di bidang sepak bola ini menunjukkan bakat khususnya dengan bertindak selaku penyerang sekaligus pemain bertahan selama 48 menit dalam 2 pertandingan.
Melihat bakat dan kecakapan khusus yang dimiliki Alvrez, tidak sedikit universitas yang berniat mengajaknya bergabung dengan iming-iming beasiswa seperti yang dilakukan Universitas Miami dan Universitas Florida. Namun, Alvarez lebih memilih berkonsentrasi pada kuliah dengan memilih Universitas Florida sebagai tempatnya melanjutkan studi pasca kelulusan dari North Miami Senior High School dan mengambil Political Science sebagai mayor. Meskipun demikian, tebalnya buku-buku ilmu politik yang harus dibaca Alvarez terbukti tidak mampu mengurung keinginannya kembali menyepak kulit bundar di lapangan. Memperkuat skuad kampusnya sendiri, Alvarez berlatih di bawah asuhan Ray Graves dan Doug Dickey.
Bakat dan kemampuan sepak bola Alvarez kembali dibuktikan dengan banyaknya tawarn yang menglir dari berbagai klub profesional Amerika Serikat setelah ia menyelesaikan studi di kampus Universitas Florida. Namun Alvarez kembali lebih memilih jalur formal untuk menjamin mas depannya sendiri dengan menolak semua tawaran klub profesional tersebut dan memutuskan melanjutkan studi S-2 di Duke University of Law School. Seusai menyelesaikan studi hukum di kampus tersebut, pria yang berulang tahun setiap 1 April ini akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang pengacara yang handal.
Riset dan analisis: Meilia Hardianti - Mochamad Nasrul Chotib