Untuk bisa bertahan, perbankan butuh tambahan modal Rp 113 T
Merdeka.com - Ekonom Bidang Pengkajian dan Pengembangan Persatuan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani menyebut industri perbankan Indonesia membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 113 triliun. Ini diperlukan untuk menghadapi semakin ketatnya persaingan dan meminimalisir resiko-resiko yang terjadi pada industri perbankan tahun 2015 mendatang.
"Perlunya tambahan modal itu juga dipengaruhi beberapa kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan perbankan memperketat liquiditasnya," ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (14/4).
Menurutnya, tambahan modal ini juga diperlukan untuk membiayai sektor perbankan dan mengimbangi kebijakan LDR sebesar 90 persen. "Kebutuhan permodalan itu menjadi hal yang cukup besar mengingat industri pasar modal di Indonesia hanya memiliki kapasitas menyediakan dana tambahan modal hanya sebesar Rp 30 triliun," jelas dia.
Jika tidak ada tambahan modal dipastikan sebuah perbankan akan mengalami kesulitan dalam melakukan ekspansi dan bisnisnya menjadi tidak berkembang. "Karena ke depan selain suku bunga yang saat ini masih tinggi, itu perebutan dan masyarakat akan semakin ketat, semakin sulit," ungkapnya.
Dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan pelaku industri perbankan akan semakin berkurang. Namun, hal itu justru berbanding terbalik dengan industri keuangan non bank yang justru akan semakin bertambah.
"Tahun 2012 hingga 2030 bank akan semakin berkurang, tapi non bank akan semakin meningkat, hal ini harus diantisipasi juga pendidikan mengenai Lembaga Keuangan Non Bank perlu diperluas di masyarakat, karena melihat di pasar modal itu investor lokal masih kecil sekali," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca Selengkapnya