Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Hanya Perang Ukraina, Ketegangan China-Taiwan Bisa Ganggu Harga Komoditas

Tak Hanya Perang Ukraina, Ketegangan China-Taiwan Bisa Ganggu Harga Komoditas Inflasi Bahan Pokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, ketegangan antara China dan Taiwan menjadi fokus di samping konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang kini masih terus berlangsung di daratan Eropa. Sebab, ketegangan dua negara ini bisa kembali mendongkrak harga komoditas.

Pemerintah tak ingin semata-mata hanya memantau perang yang terjadi di Ukraina saja. Namun, tensi antara beberapa blok dari negara-negara maju maupun negara berkembang pun harus terus dipantau.

"Terakhir misalnya kita juga melihat bagaimana potensi konflik yang sedang terjadi, kita harapkan tidak dieskalasi untuk di region kita. Seperti di Taiwan, dalam konteks kunjungan (Nancy) Pelosi ke Taiwan kemarin," ujarnya dalam sesi taklimat media, Senin (8/8).

"Ini akan terus kita pantau, karena risikonya terhadap harga komoditas dan juga pemulihan ekonomi di banyak negara, dan kita lihat bagaimana Indonesia akan merespon," ungkap Febrio.

Sorotan berikutnya, Febrio mengamati aktivitas Purchasing Managers Index atau PMI manufaktur global yang tumbuh melambat. PMI manufaktur global per Juli 2022 melemah jadi 51,1 dari sebelumnya 52,2 per Juni 2022, atau jadi yang terendah dalam 24 bulan terakhir.

"Pelemahan kinerja terutama didorong oleh penurunan tingkat permintaan dan ekspor, serta tingkat output yang tidak berubah," imbuh dia.

Sementara untuk laju ekspansi manufaktur Indonesia menguat ke 51,3 pada Juli 2022, dari sebelumnya 50,2 per Juni 2022, menjadi catatan tertinggi dalam tiga bulan terakhir. "Di region Asean, Indonesia kembali menguat setelah ekspansi cukup lama dalam berapa bulan terakhir sejak keluar dari dampak varian delta akhir tahun lalu," kata Febrio.

Secara perbandingan, PMI manufaktur Indonesia per Juli 2022 masih lebih baik dibanding banyak negara dunia. Di wilayah Asean, indonesia memang masih lebih rendah dibanding Thailand (52,4), tapi masih lebih tinggi ketimbang Vietnam (51,2), Filipina (50,8), dan Malaysia (50,6).

Indonesia juga masih di bawah India (56,4), Amerika Serikat (52,2) dan Jepang (52,1). Tapi masih lebih kuat daripada China (50,4), Rusia (50,3), Korea Selatan (49,8), dan Uni Eropa (49,8).

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas

Pemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga

Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya