Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berencana untuk menghitung ulang anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Menyusul, kenaikan harga minyak mentah akibat konflik Iran dengan Israel.
kata Airlangga dalam acara Halal Bihalal Media di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).
Saat ini, pemerintah masih melakukan pengamatan terkait potensi peningkatan konflik Iran dan Israel yang mendorong kenaikan harga minyak mentah lebih tinggi.
Dengan, ini penyesuaian subsidi BBM tidak dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita melihat satu, dua bulan situasi seperti apa. Jadi kalau tidak ada eskalasi kita harap harga minyak bisa flatten (tetap), tetapi kalau ada eskalasi tentu berbeda," beber Airlangga.
Airlangga menerangkan konflik antara Iran dan Israel akan memberikan tekanan besar terhadap tiga sektor perekonomian.
Pertama, mendorong tren kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.
"Tiga hal menjadi isu (ekonomi), satu interest rate global (suku bunga), dua harga minyak, ketiga harga logistik," ujar Airlangga.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menjaga laju inflasi tetap terkendali dan memperhatikan risiko kenaikan suku bunga.
Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan reformasi struktural untuk menjaga perekonomian nasional tetap positif.
"Dari segi makro kita menjaga juga makroprudensial untuk (target) perekonomian kita di tahun ini," pungkas Airlangga.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memprediksi anggaran subsidi dan kompensasi BBM akan naik menjadi Rp249,86 triliun dari asumsi APBN 2024 sekitar Rp160,91 triliun.
Proyeksi kenaikan BBM ini seiring meningkatnya harga minyak mentah akibat konflik Iran dan Israel.
Asumsi kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM ini mempertimbangkan pada harga jual minyak mentah di Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP) USD100 per barel dan asumsi kurs Rp15.900 per USD.
Asumsi kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM ini mempertimbangkan pada harga jual minyak mentah di Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP) USD100 per barel dan asumsi kurs Rp15.900 per USD.
Proyeksi kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM ini mempertimbangkan pada harga jual minyak mentah di Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP) USD 110 per barel dan asumsi kurs Rp15.900 per USD.
Konflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan bahwa sebelum Juni 2024 akan dilakukan pembahasan mengenai perpres tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPertamina pun telah mengamankan stok suplai migas, baik dari produksi dalam negeri maupun negara luar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaKemenkeu menjelaskan kondisi anggaran subsidi termasuk bahan bakar minyak (BBM) di harga minyak mahal imbas perang Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya