Sebagai menteri keuangan keluarga, peran ibu rumah tangga besar
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai secara penuh menjalankan fungsi pengawasan dan edukasi masyarakat. Tahun ini, selain kantor pusat di Jakarta, lembaga anyar ini telah membuka 35 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Nantinya, kantor-kantor cabang itu akan melayani pengaduan masyarakat terkait produk industri keuangan, termasuk aktif memberikan pembinaan supaya warga semakin melek keuangan.
Kepala Divisi Edukasi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Lasmaida S. Gultom menyatakan ada banyak segmen masyarakat yang akan diberi pemahaman soal pengelolaan keuangan. Khusus tahun ini, kelompok yang masuk daftar bidikan OJK adalah ibu rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kenapa kita pilih ibu rumah tangga, karena target kita masih masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Ibu rumah tangga itu menteri keuangan keluarga, perannya besar," ujarnya selepas memberi materi di SDN 05 Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (27/1).
Lasmaida mencontohkan keluhan kaum perempuan yang sering diterima sejak mulai menyampaikan materi ke banyak tempat. Semisal pengakuan uang belanja dari suami Rp 1 juta per bulan tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan.
"Ukurannya kurang apa sih sebenarnya? yaitu sebetulnya tidak ada tabungan. Jadi, biasanya kita bantu agar ibu rumah tangga menyisihkan dulu uang bulanan, baru kemudian sisanya, semisal Rp 990.000 harus diatur mau untuk makan harian seperti apa," urainya.
Fokus kedua OJK adalah UMKM. Alasannya, mayoritas wirausahawan di Indonesia masih bergerak di sektor informal. Sedangkan yang sudah tercatat formal, termasuk memiliki akses perbankan, baru 1,56 persen dari penduduk atau setara 3,8 juta orang.
"Kita tahu banyak masyarakat banyak bekerja di sektor informal. Jadi mereka menjadi prioritas kita tahun ini," kata Lasmaida.
Pendidikan yang fokus ke dua segmen masyarakat itu akan menjadi basis OJK mengukur indeks utilitas literasi keuangan nasional. Dalam kajian awal yang dipublikasikan 19 November 2013, diharapkan pada 2015 indeks literasi terhadap produk jasa keuangan bisa meningkat sekitar 0,37-4,46 persen, sedangkan untuk indeks utilitas nasional diharapkan mencapai 1,87-4,08 persen.
Kantor cabang OJK yang telah aktif, terdiri dari enam kantor regional, dan 29 kantor OJK. Lokasinya, contohnya di Semarang, Makassar, Surabaya, dan Bandung. Perwakilan daerah itu nanti akan dibekali mobil literasi keuangan (Molek). Diharapkan edukasi keuangan bisa dijalankan hingga pasar tradisional maupun lokasi arisan ibu-ibu PKK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaPelaku bernama Usman sudah berstatus tersangka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Baca SelengkapnyaTersangka telah merugikan keuangan Negara sebesar Rp172.760.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dana darurat dapat disimpan untuk keadaan tak terduga seperti kecelakaan, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaMeninggalkan anak sendirian di rumah bisa dilakukan oleh orangtua secara berjenjang seiring usia.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak tunggal bukan alasan dirinya mudah menggapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaBermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya