Sandiaga Blak-blakan Soal Lonjakan Hartanya yang Tembus Rp10,16 Triliun
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno layak mendapatkan predikat menteri terkaya Presiden Joko Widodo. Tercermin dari jumlah harta kekayaannya yang mencapai triliunan rupiah.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebelum menjadi menteri, Sandiaga tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp3,81 triliun di akhir tahun 2020.
Aset terbesar yang dimiliki sandi berupa surat berharga yang mencapai Rp3,11 triliun. Kemudian kas dan setara kas sebesar Rp629,21 miliar. Kemudian harta lainnya sebesar Rp 43,34 miliar dan harta bergerak lainnya tercatat sebesar Rp3,2 miliar.
Sementara itu, untuk aset berupa tanah dan bangunan tercatat senilai Rp208,94 miliar. Aset berupa alat transportasi dan mesin sebesar Rp295 miliar. Meski demikian, Sandiaga tercatat memiliki utang sebesar Rp181,05 miliar.
Setahun jadi Menteri, Harta Kekayaan Sandiaga Tembus Rp10,61 Triliun
Setahun kemudian, harta kekayaan Sandiaga yang dilaporkan ke KPK meningkat Rp 6,80 triliun atau 178,24 persen dibandingkan tahun 2020. Sehingga total harta kekayaannya menjadi Rp10,61 triliun di 2021.
Peningkatan kekayaan Sandiaga terjadi dalam berbagai bentuk aset. Lonjakan terbesar pada surat berharga yang melonjak 214,13 persen. Di tahun 2021, aset berupa surat berharganya menjadi Rp9,77 triliun.
Kas dan setara kas meningkat menjadi Rp787,64 miliar atau naik 25,18 persen. Aset harta lainnya juga meningkat Rp42,55 miliar menjadi Rp85,90 miliar, naik 98,17 persen.
Begitu juga dengan alat transportasi dan mesin yang naik Rp480 miliar atau 162,71 persen, menjadi Rp775 miliar. Kenaikan ini terjadi karena Sandiaga memiliki 3 mobil yang dilaporkan dalam LHKPN.
Adapun rinciannya sebuah mobil Nissan Grand Livina tahun 2013 senilai Rp95 juta, mobil Nissan X-trail tahun 2015 seharga Rp200 juta dan mobil Toyota Corolla Cross 18 HYB tahun 2021 seharga Rp480 juta. Ketiga mobil dilaporkan dengan keterangan hasil sendiri.
Aset berupa tanah dan bangunan juga meningkat 44,52 miliar atau 21,31 persen. Sehingga di tahun 2021 aset tanah dan bangunan tercatat sebesar Rp253,46 miliar.
Utang yang dimiliki Sandiaga juga dilaporkan meningkat 59,64 persen atau Rp107,97 miliar. Akibatnya, utang Sandi di tahun 2021 menjadi Rp289,03 miliar.
Tak Pernah Hitung Harta Kekayaan
Terkait peningkatan harta kekayaannya, Sandiaga justru mengaku tidak pernah menghitung semua aset yang dimiliki. Sebaliknya, harta kekayaan baru dihitung saat dirinya menjadi pejabat negara. Mengingat sebagai menteri, dia wajib melaporkan LHKPN ke KPK setiap tahun.
“Waktu dulu sebelum menjadi pejabat negara saya enggak pernah hitung-hitung, hanya dilakukan kewajiban SPT dan daftar harga di SPT itu berbasis harga perolehan bukan harga pasar,” kata Sandiaga seperti dilansir dari liputan6.com, Jakarta (Jumat (24/3).
Sandiaga menjelaskan lonjakan aset berupa surat berharga dalam LHKPN yang dilaporkan bukan sesuatu yang janggal. Sebab surat berharga yang tercatat merupakan instrumen keuangan berupa saham yang ada di pasar saham.
“Naik turunnya pernah juga turun secara signifikan maupun naiknya, ini ditentukan mayoritas isi dari e-LHKPN saya yaitu surat berharga,” ungkap Sandiaga.
Dia melanjutkan dari total harta kekayaannya, 80 persen dalam bentuk investasi. Sekitar 20 persen bisa ditaruh dalam deposito atau harta lain yang tidak bergerak.
Sebisa mungkin dia menyimpan 80 persen hartanya dalam bentuk instrumen keuangan bursa, baik berupa saham atau obligasi konvensional maupun syariah.
Trik Sandiaga Cari Cuan dari Investasi Saham
Terkait pilihan sektor untuk berinvestasi, Sandiaga Uno dia menyarankan untuk berinvestasi pada sektor konsumsi. Sebab perusahaan tersebut menghasilkan produk sehari-hari seperti makan, minum hingga pakaian.
Sehingga pasti nilai sahamnya akan terus meningkat.
"Berinvestasilah di aset-aset yang berhubungan dengan konsumsi kita,” katanya.
Selain itu, berinvestasi di sektor perbankan juga bisa menjadi pilihan. Namun harus tetap berhati-hati dalam memilih perusahaannya. “Juga perbankan tapi yang bijak dalam mengelola aset, jangan ditaruh di saham-saham yang spekulatif," tuturnya.
Di sisi lain, berinvestasi di sektor sumber daya alam (SDA) juga bisa menjadi pilihan berikutnya. Mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah.
Dia melihat ada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sumber daya alam yang memiliki rekam jejak yang baik dapat menjadi tujuan investasi. Termasuk berinvestasi di bidang infrastruktur yang saat ini sedang masif digencarkan pemerintah.
"Ketiga kita sedang membangun infrastruktur secara masif, carilah perusahaan-perusahaan yang sedang membangun infrastruktur karena itu akan menghasilkan pertumbuhan aset dan peningkatan nilai deviden-nya,” kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaIa dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Januari dan 20 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaLaporan Kementerian Keuangan mencatat total pajak transaksi kripto dari 2022 hingga 2024 mencapai Rp539,72 miliar.
Baca Selengkapnya