Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PT PP Raup Pendapatan Rp4,28 Triliun di Kuartal I-2022, Ini Faktor Penyumbangnya

PT PP Raup Pendapatan Rp4,28 Triliun di Kuartal I-2022, Ini Faktor Penyumbangnya Pembangunan Tol BORR. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia, PT PP (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan Rp4,28 triliun di kuartal I-2022. Perolehan ini naik 50,79 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp2,83 triliun.

Selain itu, PT PP juga membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 13,42 persen secara tahunan menjadi Rp53 miliar dari semula Rp47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, beban pokok pendapatan PT PP dibukukan sebesar Rp3,73 triliun.

Sehingga perusahaan mengantongi laba kotor secara konsolidasi sebesar Rp544,47 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 12,7 persen.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko merangkap Corporate Secretary PT PP, Agus Purbianto menjelaskan, kenaikan pendapatan usaha perusahaan ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PT PP yang mengalami pertumbuhan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di kuartal I-2022 ini.

Dalam laporan keuangan ini tercatat sektor konstruksi tumbuh sebesar 36 persen, EPC sebesar 26 persen, dan properti sebesar 37 persen. Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan usaha PT PP sebesar Rp4,28 triliun berasal dari induk usaha sebesar 57 persen dan sisanya sebesar 43 persen berasal dari anak usaha (PP Presisi sebesar 17 persen, PP Semarang Demak sebesar 9 persen, PP Properti sebesar 8 persen, PP Urban sebesar 4 persen, dan lainnya sebesar 5 persen).

Pada Kuartal I-2022, aset PT PP tercatat sebesar Rp56,60 triliun dengan liabilitas mencapai Rp42,15 triliun sehingga ekuitas perusahaan yang tercatat pada periode ini mencapai sebesar Rp14,45 triliun.

"Pencapaian kinerja keuangan yang berhasil dicatat oleh PT PP di awal tahun cukup positif, di mana perusahaan masih dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih di periode ini. Dengan perolehan kinerja tersebut menandakan bahwa perusahaan mulai bangkit dan bertumbuh di masa pandemi Covid-19," ujar Agus di Jakarta, Rabu (11/5).

Kinerja 2022

Selain itu, perusahaan masih optimistis dapat mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan di tahun 2022. Pencapaian kinerja keuangan di awal tahun 2022 terbilang cukup baik dimana masih dalam kondisi wabah pandemi Covid-19, PT PP masih dapat membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp53 miliar.

Sementara itu, sampai dengan akhir Maret 2022, PT PP telah mencatatkan belanja modal (capex) sebesar Rp854 miliar lebih besar 71,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp497 miliar.

Adapun belanja modal tersebut telah direalisasikan untuk membiayai anak usaha utama sebesar Rp250 miliar, anak usaha non utama sebesar Rp588 miliar, dan investasi baru sebesar Rp16,3 miliar.

Di tahun 2022 ini, PT PP menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk penyertaan investasi pada anak usaha utama dan non utama, entitas, afiliasi, investasi baru dan kebutuhan aset tetap.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pendapatan XL selama 2023 Mencapai Rp 32 Triliun

Pendapatan XL selama 2023 Mencapai Rp 32 Triliun

Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan

Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan

Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.

Baca Selengkapnya
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023

BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023

Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Pajak Digital Sumbang Rp17 Triliun ke Pendapatan Negara Hingga Januari 2024

Pajak Digital Sumbang Rp17 Triliun ke Pendapatan Negara Hingga Januari 2024

Angka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya