Direktur Sido Muncul Tak Khawatir dengan Ancaman Kemarau Panjang
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan akan adanya ancaman kemarau panjang akibat el nino. Fenomena ini pun mengancam produksi pertanian di Tanah Air.
Meski begitu, Direktur Perseroan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat tak khawatir bisnisnya terdampak fenomena alam tersebut. Sebab, produksi bahan baku jamu tidak akan terganggu jika terjadi kemarau panjang sekalipun.
"Kalau el nino itu kan pangan, jadi tidak mengganggu produksi kita yang bahan bakunya rempah-rempah," kata Irwan saat ditemui di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/6).
Terpenting, kata Irwan mutu atau kualitas dari rempah-rempah yang digunakan untuk produksi seperti pala, jahe hingga stevia. "Mutu itu penting karena kalau misalnya rendemennya tinggi, itu hasilnya sama tapi zat aktifnya lebih tinggi," sambungnya.
Untuk itu, Sido Muncul terus melakukan penelitian dan pengembangan dari rempah-rempah yang diproduksi dalam negeri. Agar bisa kualitas hasil produksinya terus meningkat dan bisa bermanfaat untuk banyak pihak.
Indonesia Masih Negara yang Subur
Di sisi lain, Irwan menilai tanah Indonesia masih sangat subur dengan sumber air yang sudah diatur sedemikian rupa. Menurutnya pemerintah saat ini sudah bisa mengatur penggunaan air untuk mengantisipasi berbagai risiko yang bisa terjadi.
"Saya lihat Indonesia ini subur dan sudah baik sumber airnya dan pemerintah sekarang mengelola airnya bagus pakai bendungan," kata dia.
"Kalau dulu kan dibuat ke laut menguap dan menghasilkan hujan. Kalau sekarang dikelola dengan membuat bendungan," imbunya.
Pengelolaan air tersebut menurutnya efektif. Terlebih di tahun 2024 pemerintah bakal punya 60-70 bendungan dengan ribuan embungnya . Sehingga dia masih optimis, Indonesia bisa melalui masa-masa kemarau panjang akibat fenomena el nino.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca Selengkapnya