Perusahaan Hong Kong Bangun Pusat Data di Batam
Kemitraan strategis ini menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk meraih peluang yang muncul di sektor infrastruktur digital.
Kemitraan strategis ini menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk meraih peluang yang muncul di sektor infrastruktur digital.
Perusahaan bidang properti dan new economy real estate, Sinar Primera resmi menjalin kemitraan strategis dengan Gaw Capital Partners, firma ekuitas swasta asal Hong Kong di bidang real estat. Kolaborasi ini akan fokus pada pengembangan Pusat Data di Batam, Indonesia.
Kemitraan strategis ini menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk meraih peluang yang muncul di sektor infrastruktur digital.
Sinar Primera akan memegang saham minoritas dalam proyek ini dan akan memainkan peran kunci sebagai manajer pengembangan. Sementara Gaw Capital Partners akan menjadi investor utama, memberikan dukungan finansial dan keahlian investasi yang solid.
Head of Sinar Primera Group, Hong Kah Jin mengaku sangat antusias untuk bergabung dengan Gaw Capital Partners dalam proyek pusat data ini. Kolaborasi ini memungkinkan pihaknya menggabungkan keahlian pengembangan kami dan keahlian lokal di pasar Indonesia dengan pengalaman real estat global Gaw Capital.
"Sekaligus membuka jalan untuk fasilitas pusat data yang canggih yang akan memenuhi permintaan yang meningkat untuk infrastruktur digital lanjutan di Batam dan kawasan sekitarnya. Permintaan Indonesia untuk layanan digital dan cloud tumbuh secara eksponensial dan ini merupakan peluang yang menarik untuk berinvestasi di industri pusat data," kata Hong Kah Jin dikutip di Jakarta, Kamis (2/11).
Sinar Primera Group, dengan tiga lini bisnis utamanya yang mencakup eco-city township terintegrasi, fasilitas pergudangan berkualitas tinggi, dan pusat data canggih, berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan berskala global serta memanfaatkan lokasi-lokasi strategis untuk memberikan fasilitas terbaik kepada mitra bisnisnya.
Direktur Pelaksana dan Kepala Platform IDC, Asia (Ex-Cina) dari Gaw Capital, Kok Chye Ong mengaku sangat senang dapat bermitra dengan Sinar Primera untuk proyek IDC yang signifikan ini di Batam. Komitmen Sinar Primera untuk mendorong industri new economy real estate ke depan sejalan dengan visi kami, dan pengalaman serta pengetahuan industri untuk melengkapi kemampuan investasi Gaw Capital.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Asia telah menjadi garis depan yang menonjol dalam industri pusat data, menawarkan peluang yang luas untuk pertumbuhan dan pengembangan. Platform pusat data Gaw Capital, sejalan dengan tren ini, telah mencakup jaringan pusat data strategis yang terletak di pasar kunci Asia termasuk Cina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan penambahan terbaru Malaysia,” katanya.
Pada September 2020, perusahaan berhasil menutup penggalangan dana untuk platform IDC perdananya, mengamankan sekitar USD 1,3 miliar dalam ekuitas. Dana ini telah memfasilitasi kemitraan dengan pengembang dan operator IDC terkemuka di Cina, membantu membentuk portofolio proyek yang bertujuan untuk membangun kluster pusat data yang ramah lingkungan, sangat efisien, dan inovatif.
Pengusaha Indonesia melihat banyak peluang bisnis di Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area yang bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaKJRI, majikan dan korban dan agensi tenaga kerja akan memfasilitasi pemulangan jenazah WNI itu ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Hong Kong tersebut akan membeli saham minoritas Pertamedika IHC.
Baca SelengkapnyaSudah menjadi ayah lima anak, penampilan Andhika dinilai semakin tampan dan juga kece. Banyak netizen yang memuji penampilan Andhika.
Baca SelengkapnyaPara anggota Podkesmas lakukan liburan bersama ke Disneyland Hong Kong.
Baca SelengkapnyaMansion ini dibangun pada tahun 2010. Namun ketika proyek ini berjalan dua tahun, pekerjaan tersebut telah dihentikan.
Baca SelengkapnyaLow Tuck Kwong memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1973 ketika dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan tiga hal mengenai investasi, perdagangan, hingga perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong.
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan dan menahan 12 tersangka. KPK masih terus mengembangkan kasus.
Baca Selengkapnya