Perbanas: Perbankan akan menyesuaikan suku bunga dengan BI rate
Merdeka.com - Ketua Persatuan Bank Umum Nasional Perbanas Sigit Pramono, memperkirakan kenaikan suku bunga acuan bank sentral atau BI Rate akan berdampak pada kebijakan bunga perbankan, diantaranya bunga dana, seperti giro, tabungan, deposito.
"Bank sebenarnya menaikkan suku bunga deposito untuk amankan likuiditas. Mereka khawatir kalau tidak menaikkan maka nasabahnya akan pindah ke bank lain. Jadi Ini bukan soal keuntungan," ujarnya saat ditemui di Gedung Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (11/7) malam.
Chief Finance Officer Bank Mandiri Pahala Mansyuri mengatakan pihaknya sendiri belum memutuskan untuk menaikkan suku bunga simpanan ataupun kredit. Pasalnya, pada saat kenaikan BI rate menjadi sebesar 6 persen lalu, perseroan sudah menaikkan suku bunga simpanan sebesar 50 basis poin (bps) untuk segmen-segmen tertentu.
Namun, Pahala belum bisa memutuskan akankah perlakuan yang sama juga diperlakukan atau tidak untuk merespon kenaikan BI rate kali ini.
Begitu juga dengan suku bunga pinjaman atau kredit. Pahala mengungkapkan perseroan juga belum memutuskan untuk menaikkan atau tidak. Namun menurutnya, kenaikan BI rate kali ini masih masuk dalam asumsi perseroan, yang memperkirakan inflasi bisa naik 75 bps.
"Kemungkinan penyesuaian suku bunga pinjaman saat ini sudah memadai, karena masih masuk dalam kerangka estimasi kami," jelasnya.
Oleh sebab itu, dalam mengantisipasi kenaikan BI Rate, perseroan idealnya akan melakukan penyesuaian suku bunga deposito dan kredit. "Untuk penyesuaian suku bunga kredit dan deposito lebih lanjut kami belum bisa memutuskan. Masih kami bahas," ungkap dia.
Sementara itu, Pahala memprediksi potensi pertumbuhan kredit akan tetap besar, dan tumbuh antara 19 hingga 20 persen.
Sebagai informasi, Maret lalu, nilai kredit perseroan mencapai Rp 391 triliun. Sedangkan, pada akhir tahun 2013, Pahala menargetkan nilai kredit di atas Rp 400 triliun.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya