Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK lambat tangani 13 ribu rekening terlantar

OJK lambat tangani 13 ribu rekening terlantar OJK. ilustrasi - Shutterstock - Lucas Art

Merdeka.com - Akhir tahun lalu, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat ada sekitar 13.000 sub rekening yang memiliki aset terlantar. Aset terlantar (unclaimed assets) tersebut berasal dari emiten yang sahamnya sudah delisting dan sudah tidak beroperasi lagi.

Dimana ada 38 saham perusahaan yang delisting dan tidak beroperasi. Sebab emiten-emiten tersebut sudah tidak dapat dihubungi, sehingga saham tidak dapat ditransaksikan maupun dikonversikan ke dalam bentuk warkat.

Menanggapi kasus tersebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih melakukan focus group discussion (FGD) untuk mencari solusi mengenai permasalahan ini.

"Nah kemarin ada FGD mengundang pakar-pakar hukum terkait dengan hal tersebut yang disepakati adalah kemudian membentuk tim kecil yang secara jelas mengkaji. Oleh karena itu sekarang sedang dikaji, secara legal seperti apa penanganannya dan itu belum selesai," ujarnya, Jakarta, kemarin.

Menurutnya persoalan ini menjadi perhatian utama lantaran peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku saat ini tidak cukup dan memadai untuk menangani permasalahan tersebut.

"Lebih ke masalah hukum karena kalau itu tadi kalau tiba-tiba muncul pemiliknya dengan bukti-bukti dia memiliki berarti itu merupakan hak dia, jadi nggak bisa kemudian diserahkan ke negara, diserahkan kepada pengadilan dan lain-lain sampai dengan harta yang unklaim aset itu," jelas dia.

Dia menjelaskan aset terlantar merupakan aset berupa efek atau dana milik nasabah pemegang rekening KSEI, perusahaan efek dan bank kustodian, yang tidak diklaim oleh nasabah. Jadi nantinya tidak dapat terjadi pemindahan buku nasabah.

"Dipindah kemana? Tidak bisa kan? Karena pemindahan efek dan sub rekening hanya bisa dilakukan atas permintaan pemiliknya gitu. Nah jadi itu dampaknya lebih kepada sisi hukum, lebih banyak seperti apa," ungkapnya.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal
Baru 5 Bulan Beroperasi, LRT Jabodebek Temukan 997 Barang Penumpang Tertinggal

Mulai dari tas, perangkat elektronik, uang tunai uang elektronik, hingga aksesoris pribadi.

Baca Selengkapnya
Tersengat Listrik, Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Meninggal Dunia
Tersengat Listrik, Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Meninggal Dunia

Korban tersengat arus listrik dan terjatuh kedalam bak air dalam posisi masih memegang kabel tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS

Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.

Baca Selengkapnya
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren

Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.

Baca Selengkapnya
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS

Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
ASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
ASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang

Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.

Baca Selengkapnya