Menteri Perdagangan buka celah peluang impor daging Jepang
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui sedang menjajaki peluang impor daging sapi dari Jepang. Terlebih dia pernah bertugas sebagai duta besar di Negeri Matahari Terbit itu.
"Saya juga sebagai mantan duta besar Jepang melihat banyak peluang (impor daging)," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2).
Dia melihat jenis daging sapi dari Jepang yakni daging wagyu dan OB, cocok mengisi kebutuhan restoran premium. Oleh karena itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menampik bahwa impor ini untuk menurunkan harga daging nasional.
Sampai pekan ini, rata-rata harga daging di seluruh Indonesia tak kunjung turun dari kisaran Rp 91.100 per kilogram. Kondisi ini membuat konsumen di dalam negeri terbebani harga daging sapi termahal sedunia.
Lutfi menceritakan, importasi dari Jepang lebih diarahkan pada daging kualitas premium. Jika kerja sama perdagangan ini terwujud, mendag yakin produk itu tak masuk ke pasar becek atau tradisional. Selain itu, daging-daging kualitas unggul ini untuk memasok kebutuhan restoran yang semakin menjamur di Tanah Air.
"Berapa banyak restoran jepang di Indonesia, jadi ini mesti dijaga. Ini kan dagingnya yang premium, jadi dagingnya sangat mahal," ungkap pria pengganti Gita Wirjawan ini.
Dari data Kementerian Perdagangan, kebutuhan impor sapi jenis biasa tahun ini mencapai 720.000 ekor. Peningkatannya naik 50 persen dibanding 2013. Pada triwulan I 2014 saja, izin impor dikeluarkan untuk 125.000 ekor sapi.
Keran impor yang dibuka lebar diharapkan otoritas perdagangan bisa menurunkan harga jual daging sapi ke level Rp 76.000 per kilogram seperti kondisi 2012.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaBelut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaJepang mempunyai banyak makanan khas dengan cita rasa yang unik.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca Selengkapnya