Mengenal Asal Mula dan Skema Contraflow yang Diduga Penyebab Tragedi Maut Tol Cikampek KM 58
Dalam rangka mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran, Pemerintah menetapkan skema contraflow di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dalam rangka mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran, Pemerintah menetapkan skema contraflow di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Insiden maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 pada Senin (8/4) lalu menyisakan duka mendalam. Tercatat 12 orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Insiden nahas itu melibatkan tiga kendaraan, Daihatsu GrandMax (KR1), Daihatsu Terios (KR2), dan Bus Besar (KR3) Primajasa.
merdeka.com
merdeka.com
merdeka.com
Pada dasarnya sistem contraflow memang digunakan untuk menghindari kemacetan. Namun bagi pengendara yang berada di jalur contraflow sebaiknya harus lebih hati-hati dan waspada. Mengingat mereka berhadapan dengan pengendara dari arah berlawanan.
Pengendara disarankan mencari tahu lokasi penerapan skema contraflow. Hal ini menjadi penting agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang bisa berakibat fatal seperti kecelakaan.
Mengingat ada beberapa jalur contraflow yang tidak dilengkapi dengan flex cone yang biasanya dijadikan tanda ketika ada rekayasa lalu lintas seperti contraflow.
Pengendara yang menggunakan jalur contraflow diminta lebih berhati-hati, utamanya saat memasuki lajur tersebut.
Terkadang para pengendara yang kurang berhati-hati ketika memasuki jalur contraflow bisa menyebabkan kondisi kecelakaan. Makanya disarankan saat berpindah jalur dilakukan bersama dengan kendaraan lain.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk memberikan tanda kepada pengendara lain yang berada di arah berlawanan jika jalur yang digunakan merupakan jalur contraflow.
Berpindah dari jalur biasa ke jalur contraflow juga harus dilakukan dengan penuh persiapan. Mengingat pengendara harus memasuki lajur kanan terlebih dahulu sebelum memasuki kilometer jalur contraflow. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan lainnya.
Dalam menggunakan jalur contraflow sebaiknya hindari penggunaan kecepatan tinggi.
Selain itu pengendara wajib untuk memiliki energi yang cukup agar tidak mengantuk selama berkendara. Mengingat keselamatan menjadi hal wajib untuk diutamakan.
Menyetir dalam perjalanan jauh memang perlu fokus dan konsentrasi tinggi. Hilangnya fokus sedikit saja akan memiliki resiko kecelakaan, terutama ketika berkendara di malam hari. Apalagi ketika memasuki jalur contraflow.
Salah satu cara untuk bisa tetap fokus dan tidak mengantuk bisa dengan ngobrol di perjalanan. Pengendara bisa mencoba untuk meminta orang lain seperti keluarga atau teman untuk menemani perjalanan jauh yang sedang dilakukan.
6. Menepi Jika Lelah dan Mengantuk
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah mengantuk. Faktanya ketika kondisi pengendara dalam kondisi mengantuk akan meningkatkan resiko kecelakaan empat kali lebih tinggi.
Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa kantuk seperti mengonsumsi kopi atau mengunyah permen.
Namun jika tubuh sudah terasa lelah, cobalah untuk mengistirahatkan badan sejenak. Pengendara bisa mencoba untuk menepi dari jalur dengan pelan-pelan agar tak terjadi kecelakaan.
Menjaga jarak dari kendaraan yang berada di depan adalah suatu kewajiban yang perlu dilakukan oleh para pengendara.
Pastikan ada jarak aman sekitar 3 detik sesuai dengan aturan safety driving. Namun perlu diketahui juga jika tak jarang ada moment tertentu para pengendara suka lupa akan aturan jaga jarak ini.
Di jalan raya segala kemungkinan kondisi memang kerap terjadi. Nah jika memang pengendara menyadari mobil di depan melakukan rem mendadak atau adanya ancaman dari jalur berlawanan. Sebaiknya hindari untuk membanting setir ke arah kanan melainkan ke arah kiri.
Hal ini dilakukan karena pada bagian jalur kanan memiliki banyak kendaraan yang bergerak secara dinamis. Hal ini bisa meningkatkan potensi kecelakaan yang lebih parah ketika terjadi atau bisa adu banteng dengan kendaraan lainnya.
Jika memang tidak terpaksa dan darurat, maka akan lebih baik jika memilih menggunakan jalur normal saja. Hal ini dilakukan karena pada jalur contraflow rentan terjadi kecelakaan.
Saran ini juga sangat diutamakan bagi para pengendara yang sudah melakukan perjalanan jarak jauh dengan kondisi tubuh yang lelah.
Kecelakaan maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca Selengkapnyacontraflow di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang dimulai dari Km 70 hingga Km 47
Baca SelengkapnyaPeristiwa maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaKorlantas tetap memberlakukan skema contraflow saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca SelengkapnyaUntuk mengurai kemacetan yang hingga kini masih terjadi, polisi saat ini tengah melakukan sistem Contraflow.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 58 Terjadi saat Contraflow, Menhub Nilai Skema itu Masih Dibutuhkan Arus Mudik dan Balik
Baca Selengkapnya