Mahfud MD: Proyek SATRIA-1 Tak Ada Hubungannya dengan Kasus Korupsi BTS 4G
Merdeka.com - Satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia, Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1), sukses meluncur ke angkasa pada pukul 18.21 waktu setempat dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat.
Pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika, Mahfud MD menegaskan, peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) akan membuka era konektivitas digital melalui pemerataan akses internet di Indonesia. Nantinya, SATRIA-1 akan menjangkau seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Satelit internet pertama milik Indonesia ini untuk pemerataan akses internet, terutama untuk pendidikan, kesehatan, layanan publik, masyarakat, hingga TNI/POLRI," kata Mahfud MD di Jakarta, dikutip Antara, Senin (19/6).
Dia juga menegaskan bahwa proyek peluncuran SATRIA-1 tidak terdampak oleh kasus korupsi BTS 4G yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). "Tidak ada hubungannya dengan kasus BTS karena ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan pelayanan publik," ujarnya.
Setelah berhasil meluncur, nantinya SATRIA-1 akan mengisi orbit di 146 Bujur Timur (BT). Setelah berada di 146 derajat Bujur Timur (BT), PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Thales Alenia Space (TAS) akan melakukan In-Orbit Testing untuk memastikan perangkat Satelit SATRIA berfungsi dengan normal pascapeluncuran. Tahap ini diperkirakan memakan waktu tiga minggu.
Tahapan selanjutnya, PSN menjalankan In-Orbit Acceptance Review (IOAR). Peninjauan IOAR akan dilaksanakan pada pekan pertama Desember 2023. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan kapasitas internet SATRIA-1 secara bertahap mulai Januari 2024.
Berdasarkan studi terbaru BAKTI Kemenkominfo pada 2023, SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps akan menghadirkan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik.
Kecepatan internet di setiap titik layanan publik itu diproyeksikan mencapai 4 Mbps, kecepatan tersebut naik dari perhitungan awal di 2018 saat proyek SATRIA-1 dirintis yang mengusung kecepatan 1 Mbps untuk setiap titiknya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo melalui BAKTI telah meluncurkan satelit SATRIA-1 untuk menyasar wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaTak hanya sekadar memasang internet, SpaceX disebutnya akan menyambungkan jaringan ke pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas di sekitar ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaLayanan internet satelit orbit rendah Starlink milik Elon Musk kini sudah masuk di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaJumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (21/2).
Baca Selengkapnya