Laba Citibank anjlok jadi Rp 1,4 triliun di kuartal III-2018
Merdeka.com - Citibank membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun hingga akhir kuartal III-2018. Laba tersebut menurun secara year on year (yoy) atau dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai sebesar Rp 1,9 triliun.
Chief Executive Officer Citibank N.A. Indonesia, Batara Sianturi mengungkapkan, penurunan laba bersih disebabkan karena perusahaan melakukan langkah pencadangan kerugian pada tahun ini. Sementara tahun lalu cadangan kerugian tersebut dikembalikan sehingga meningkatkan pendapatan.
"Jadi (tahun ini) pendapatan lebih rendah disebabkan karena tahun lalu kita melakukan reversal (pengembalian) cadangan kerugian di kuartal I di lini bisnis comercial banking. Yang dicadangkan gak jadi dipakai jadi dibalikkan sehingga membuat profit tahun lalu besar dan karena dilakukan di kuartal pertama jadi impactnya (berlanjut) di kuartal II dan IV," kata Batara dalam acara paparan kinerja di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (8/11).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh subur dengan angka pertumbuhan 10 persen. "Sehingga memungkinkan bank untuk mempertahankan rasio lending to funding (RIM) yang solid yaitu 76,5 persen," ujarnya.
Batara menjelaskan, meskipun membukukan pertumbuhan aset yanh tinggi, tingkat permodalan serta kualitas aset tetap terjaga, di mana rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citibank berada di level 23,95 persen dan rasio Non Performing Loan bruto dan netto masing-masing sebesar 2,37 persen dan 0,70 persen.
Di lini bisnis Consumer Banking, Citibank memperkenalkan kembali serta melanjutkan kampanye 'Live Large', yang memberikan manfaat bagi pemegang kartu kredit Citi Telkomsel berupa tambahan paket data hingga 20 GB guna menikmati gaya hidup digital perkotaan bersama dengan keuntungan lainnya seperti, Buy 1 Get 1 Free di XXI, Buy 2 Get 3 di Excelso Coffee, dan bonus tambahan pada saldo T-cash.
Melalui kampanye ini, Citibank berhasil meningkatkan akuisisi baru dari pemegang kartu kredit Citi Telkomsel sebesar 24 persen.
Di lini bisnis Institutional Banking, Citibank secara resmi menjadi bank kustodian pertama di Indonesia yang mengoperasikan layanan Account Operator bagi para pialang lokal. Layanan ini memungkinkan para pialang lokal untuk mentransfer biaya operasional yang tetap menjadi biaya operasional yang variabel dan melakukan penghematan terhadap biaya operasional mereka. Selain itu, dengan mengalihkan aktivitas penyelesaian transaksi kepada pihak lain melalui layanan Account Operator, para pialang lokal dapat mengalihkan sebagian besar risiko operasional mereka kepada Bank Kustodian yang ditunjuk dan sampai batas tertentu mengurangi dampak dari perubahan infrastruktur / platform di pasar.
Di Markets, beberapa Citibankers termasuk ke dalam individual terbaik di Asia dalam hal local currency band di bidang research, sales dan trading melalui Asian Local Currency Bond Benchmark Review 2018 dari majalah The Asset.
"Kami bersyukur dengan kinerja Citibank pada kuartal ketiga 2018 meskipun ada volatilitas pasar yang baru saja terjadi. Kami juga ingin menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada para nasabah, mitra bisnis, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan mereka terhadap kami, dan kami selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari Citi kepada para klien kami di sisa tahun 2018 ini," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPeningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnya