Kurs Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.253 per USD Dipicu Sentimen Positif Domestik
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat didukung sentimen positif baik dari global maupun domestik.
Rupiah ditutup menguat 12 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.253 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.265 per USD.
"Saya melihat memang kondisi cukup kondusif bagi Rupiah, di mana baik dari dalam maupun global menunjukkan perkembangan positif. Data inflasi di dalam negeri masih cukup stabil dan arus modal asing juga masuk baik di saham maupun SBN," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, Selasa (8/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2021 sebesar 0,32 persen (mom) atau 1,67 persen (yoy) dipicu kenaikan permintaan masyarakat atas barang konsumsi pada periode Lebaran.
"Hal ini juga terkait dengan membaiknya risiko pasar. Sentimen risk-on masih berlanjut sejalan dengan perbaikan ekonomi global, sehingga nilai tukar dolar cenderung menurun, ditunjukkan oleh penurunan indeks dolar kembali ke kisaran 89-90," ujar Rully.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2021 yang mencapai USD 136,4 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2021 sebesar USD 138,8 miliar, tidak banyak memengaruhi pergerakan Rupiah.
"Rilis cadangan devisa tidak terlalu menjadi sentimen karena data lagg atau sudah lewat, sedangkan market lebih melihat arah ke depan seperti apa. Memang yang menjadi risiko adalah bagaimana arah kebijakan The Fed ke depan," kata Rully.
Rupiah Pagi Hari
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.265 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.253 per USD hingga Rp14.268 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat menjadi Rp14.262 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.271 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya