Kisah Ahmad, Penjual Kue Tradisional dari Kontrakan Hingga Punya 32 Karyawan
Salah satu kunci keberhasilan Dapur Chaca adalah komitmen mereka terhadap kualitas.
Salah satu kunci keberhasilan Dapur Chaca adalah komitmen mereka terhadap kualitas.
Inilah kisah Dapur Chaca, usaha kue tradisional yang bermula dari dapur rumahan pada tahun 2016.
Mengutip Youtube Ruang Pengusaha, Ahmad menceritakan bagaimana dia dan istrinya membangun usaha kue tradisional di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dengan keterbatasan modal dan tanpa latar belakang formal di bidang kuliner, mereka berdua mengandalkan keahlian dan semangat belajar secara otodidak.
Ahmad dan istrinya bekerja tanpa karyawan selama beberapa tahun, berjuang untuk membangun merk dan menjangkau pasar.
kata Ahmad.
“Kita buat dusnya yang bagus sekaligus promosi,” kata Ahmad.
Kehadiran mereka di berbagai pameran dan acara lokal membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek. Hingga pada 2017, mereka mulai mendapat pesanan dari bank dan lembaga lainnya. Dengan meningkatnya permintaan, Ahmad dan istrinya merekrut karyawan pertama pada tahun yang sama.
Mereka melakukan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan di Kendari.
Kini usahanya memiliki lebih dari 100 varian produk, dari kue tradisional hingga inovasi modern.
Dengan semakin berkembangnya usaha Dapur Chaca berhasil membuka cabang pertamanya pada 2021.
Langkah ini memungkinkan mereka untuk memperluas pangsa pasar mereka, tidak hanya mengandalkan penjualan online tetapi juga memberi kemudahan akses bagi pelanggan offline.
Salah satu kunci keberhasilan Dapur Chaca adalah komitmen mereka terhadap kualitas.
Mereka tidak pernah mengurangi komposisi atau mengubah resep demi keuntungan.
Reporter magang: Nur Pangesti.
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPak Alam berjualan tisu keliling dari Cikarang ke Jakarta. Ia naik kereta bersama putranya Sultan.
Baca SelengkapnyaDi masa tuanya, ia masih harus bekerja untuk mengisi perut keluarganya.
Baca SelengkapnyaSudah sejak 1988 ia membuat kue keranjang dengan kondisi penjualan yang pasang surut.
Baca SelengkapnyaWalau terbuat dari kayu, ulekan tradisional khas Cikanyere ini kuat.
Baca SelengkapnyaKain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.
Baca SelengkapnyaBahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kuku palsu dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti kuku menjadi rusak, risiko infeksi, & reaksi alergi.
Baca Selengkapnya