Kinerja ekspor mulai lesu
Merdeka.com - Kinerja ekspor pada April 2012 mulai mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor sepanjang April 2012 mencapai USD 15,98 miliar.
"Nilai ini turun 3,45 persen dibanding April 2011 (year on year/yoy)," ungkap Kepala BPS Suryamin saat memaparkan kinerja perdagangan nasional di Gedung BPS, Jumat (1/6).
Nilai ekspor April juga tercatat mengalami penurunan hingga 7,36 persen dibandingkan Maret 2012 yang mencapai USD 17,71 miliar. Suryamin menyebutkan, ekspor nonmigas sepanjang April 2012 mencapai USD 12,62 miliar atau terkoreksi 8,33 persen dibanding Maret 2012. Nilai tersebut juga turun 2,37 persen dibandingkan ekspor nonmigas April 2011.
Secara kumulatif nilai ekspor sepanjang periode Januari hingga April 2012 mencapai USD 64,50 miliar atau meningkat 4,13 persen dibanding periode yang sama sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 51,15 miliar atau meningkat 2,25 persen.
Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 13,65 persen menjadi USD 1.007,7 juta dan ekspor hasil minyak turun sebesar 24,69 persen menjadi USD 396,2 juta.
Dilihat dari negara tujuannya, penurunan ekspor nonmigas terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama. Ekspor ke Jepang turun hingga USD 217,6 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang pada April 2012 mencapai USD 1.216. Ekspor ke Korea Selatan turun USD 194,3 juta, ekspor ke Malaysia turun USD 165,3 juta.
Ekspor ke pasar tradisional Indonesia yakni Amerika Serikat dan China masing-masing turun USD 164,3 juta dan USD 0,5 juta. Nilai ekspor Indonesia ke China pada April 2012 mencapai USD 2.046 juta.
Di sisi lain, di tengah kondisi ekonomi negara-negara zona Eropa yang terbelit utang, justru ekspor Indonesia mengalami penguatan. Ekspor ke Jerman naik USD 31,5 juta, Perancis naik sebesar USD 14,6 juta dan ke Inggris naik USD 0,7 juta.
Suryamin menegaskan, penurunan tidak hanya terjadi untuk ekspor Indonesia. "penurunan hampir di semua negara kecuali Perancis, India, Australia, Inggris," jelasnya.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya