KEN: Singapura sudah puji ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung ekonomi Indonesia telah dipuji berbagai negara, termasuk Singapura. Indonesia dipuji karena dianggap bisa menjadi tumpuan investasi.
"Baru kali ini Singapura memuji Indonesia dalam pemberitaan media massa negara mereka, walaupun dibungkus dalam Asia Tenggara," kata Ketua KEN Chairul Tanjung pada acara Pertemuan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Selasa (29/1). Chairul melanjutkan, media tersebut adalah Wall Street Journal Asia yang berbasis di Singapura.
"Tanda-tanda Indonesia dalam 20 tahun ke depan akan jadi golden era ekonomi sudah terlihat saat ini salah satunya jadi tumpuan investasi negara-negara dari Asia Tenggara," ungkap dia.
Agar Indonesia terus dalam kondisi prima, Chairul mengatakan pemerintah harus mendorong pertumbuhan industri mikro dalam 20 tahun ke depan. Hal tersebut ditujukan agar ekonomi makro Tanah Air memiliki daya tahan yang tinggi.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi tahun lalu mencapai Rp 313 triliun.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengklaim, sudah banyak calon investor asing yang akan menanamkan modalnya di IKN, salah satunya dari Singapura.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya