KAU: Pemerintah lebih rajin cari utang daripada pendapatan
Merdeka.com - Koalisi Anti Utang (KAU) menilai pemerintah malas meningkatkan pendapatan dan justru rajin bergantung pada utang dalam memenuhikebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Padahal dalam membayar utang tentunya akan menggerus alokasi anggaran lain.
Koordinator KAU, Dani Setiawan, mengatakan utang pemerintah per Juni 2012 mencapai Rp 1.960 triliun. Padahal kemampuan menyerap utang baru sekitar 71,2 persen. Untuk anggaran 2012, terdapat utang sebesar Rp 157,9 triliun yang belum terserap.
"Rata-rata pertumbuhan penarikan utang baru 2009-2012 sebesar 13,2 persen. Kondisi ini membuat pemerintah gagal memenuhi hak asasimanusia khususnya dalam bidang ekonomi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (16/9).
Keputusan peningkatan penarikan utang di 2013 sebesar 3,7 persen, lanjutnya, membuat pemerintah hanya mementingkan kepentingan ekonom neoliberal dan membiarkan bangsa terjajah dibalik kebijakan utang. Di2013 pemerintah berencana menarik utang baru sebesar Rp 230,2 triliun.
"Alasan tidak menghentikan pembayaran bunga atau pokok obligasi rekap karena akan menurunkan peringkat kredit dan menimbulkanketidakpercayaan pelaku pasar. Ini menunjukkan pemerintah tidak berpihak pada rakyat," tuturnya.
Koordinator Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, menambahkan pemerintah seharusnya meningkatkan penerimaan negara dan mengurangi porsi utang. Beberapa cara yang dapat dilakukan ialah meningkatkan rasio pajakminimal 14 persen terhadap PDB dan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"PNBP dapat ditingkatkan dengan merenegosiasi penerimaan negara dari sumber daya alam (migas dan pertambangan umum)," jelasnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca SelengkapnyaBesarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaPolri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnya