Jokowi: Harga BBM Negara Lain Capai Rp32.000 per Liter

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada kepada Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam hingga Kapolda. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini kondisi dunia penuh dengan ketidakpastian, dan menyebabkan banyak negara kesulitan.

Jokowi menyebutkan, kondisi dunia yang tidak bisa diprediksi menyebabkan pemerintah kesulitan dalam membaca arah dan mengambil solusi atas krisis global. Terutama krisis pangan dan energi.

"Kita patut bersyukur Indonesia mendapatkan sertifikat swasembada beras sejak 2019. Kita dianggap punya sistem ketahanan pangan yang baik," terangnya di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9).

Meski begitu, Presiden jokowi mengingatkan, Indonesia tidak boleh merasa tenang. Sebab, kondisi dunia yang tidak pasti akibat terjadinya krisis pangan, energi dan peperangan. Apalagi saat ini semua negara sedang mengalami inflasi kenaikan barang dan jasa yang berdampak pada perekonomian global.

"Kita baru saja menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tapi coba dibandingkan dengan negara lain yang sampai Rp32.00, Rp30.000 atau Rp24.000. Gas saja naik sampai 500 persen," jelasnya.

Jokowi menjelaskan, inflasi di negara lain menjadi urusan bank sentral dengan melakukan pembatasan kredit dan mengerem peredaran uang di masyarakat, agar inflasi turun.

Tapi menurut Jokowi, teori-teori seperti itu sekarang tidak selalu menjamin. Sehingga dia mengharapkan agar di Indonesia antara fiskal dan moneter harus berjalan beriringan. Caranya dengan melakukan kerja sama yang kompak dari pusat dan daerah serta semua kementerian seperti sinergi saat mengatasi Covid-19.

"Yang lebih penting bukan mengerem uang beredar. Tapi kerja sama kita menyelesaikan di ujungnya yaitu kenaikan barang dan jasa. Itu menjadi tanggung jawab kita semua," tegasnya.

Reporter Mgang: Hana Tiara Hanifah