JK sebut keluarnya Inggris dilandasi kerinduan sejarah panjang
Merdeka.com - Inggris telah dipastikan hengkang dari Uni Eropa setelah melakukan referendum dengan hasil kemenangan bagi kubu British Exit (Brexit). Kepastian hengkang tersebut usai hasil referendum sebesar 52 persen memilih untuk keluar dari Uni Eropa, sedangkan 48 persen memilih bertahan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kemenangan kelompok pro-Brexit dalam referendum Inggris (UE) dilatarbelakangi kerinduan mereka pada sejarah.
"Kalau historisnya, saya kira Inggris sebagai negeri yang banyak menguasai wilayah di dunia ini, merasa kurang merdeka di bawah Uni Eropa, meskipun tidak masuk Euro zone," kata JK di kantornya, Jakarta, Jumat (24/6).
JK memaklumi kemenangan pro-Brexit dirayakan seperti hari kemerdekaan bagi masyarakat yang mendukung Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Namun, kata JK, keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan berdampak negatif pada sektor ekonomi dan perdagangan antara keduanya yaitu Inggris dan Uni Eropa.
"Keluar mungkin lebih nasionalistik (bagi Inggris), tapi proteksi pasti meningkat di kalangan mereka (UE)," kata dia.
Selama ini, sebagai anggota Uni Eropa, Inggris menikmati perdagangan bebas dengan 27 negara-negara Eropa lainnya secara gratis tanpa tarif yang mengkhawatirkan serta pajak ekspor impor.
Sedangkan, investor asing di Inggris juga bakal lebih tidak percaya diri. Sebab, mereka tak akan bisa menanamkan modalnya di negara-negara Uni Eropa. "Buktinya, investasi di Inggris dari asing sekarang mulai menurun karena mereka tidak bisa masuk Eropa, lalu terjadilah saham-saham yang jangkauannya luas menjadi negatif," pungkas JK.
Sebelumnya, BBC, Sky TV, maupun ITV mengumumkan hasil referendum berupa kemenangan kelompok pendukung Britania Raya keluar dari Uni Eropa. Dukungan bagi kubu pro-Brexit mencapai 52 persen, sedangkan suara rakyat memilih bertahan 48 persen.
Pada Jumat (24/6) pagi waktu setempat, nilai Tukar Poundsterling telah anjlok ke level terendah 30 tahun terakhir. Demikian pula indeks saham gabungan Inggris, yang rata-rata turun 7,5 persen.
Hasil perhitungan suara masuk dari 335 kawasan, sudah 95 persen dari total tempat pemungutan suara. Kemungkinan kelompok 'bertahan' menang sangat tipis.
Ketua Pelaksana Referendum, Jenny Watson, mengatakan ada total 33 juta suara yang masuk. Artinya tingkat kehadiran pemilih dalam referendum ini sebesar 72 persen.
Hasil referendum itu akan membuat Inggris menarik diri dari keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun.
Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Eropa itu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaJK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional
Baca SelengkapnyaJK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam sambutan di acara diskusi 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi', salah satu yang disinggung JK mengenai demokrasi.
Baca SelengkapnyaJK mendorong adanya suatu perubahan jika terus dibiarkan maka akan berdampak negatif pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaMenurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca Selengkapnya