Ini Dia Produk Unggulan Palestina, Ada yang Bebas Bea Masuk ke Indonesia
Langkah penghapusan tarif ini juga menjadi momentum penting bagi peningkatan hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Palestina.
Langkah penghapusan tarif ini juga menjadi momentum penting bagi peningkatan hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Palestina.
Pemerintah Indonesia memiliki sejarah hubungan diplomatik yang baik dengan Palestina. Bahkan, sebagai bentuk komitmen RI dalam mendukung Palestina, pemerintah telah menghapus tarif bea masuk produk kurma dan minyak zaitun asal Palestina sejak tahun 2019 lalu.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Perdagangan RI, sejak 2019 pemerintah Indonesia telah menghapus tarif bea masuk untuk produk Palestina. Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 126/PMK.010/2018 tentang penetapan tarif bea masuk.
Menteri Perdagangan kala itu atau 2019 silam, Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Indonesia menghapus tarif bea masuk produk kurma dan minyak zaitun asal Palestina. Sebab, kurma dan zaitun merupakan produk yang belum banyak diproduksi di Indonesia sehingga pemerintah menerapkan penghapusan tarif bea masuk.
Langkah penghapusan tarif ini juga menjadi momentum penting bagi peningkatan hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Palestina.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Palestina pada 2018 mencapai USD 3,5 juta, yang terdiri dari ekspor Indonesia sebesar USD 2,8 juta atau naik 34 persen dibanding 2017, dan impor sebesar USD 727 ribu atau naik 113 persen.
Pada tahun 2022 lalu, Presiden Joko Widodo juga menyatakan telah memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan bea masuk untuk kurma dan zaitun dari Palestina ke Indonesia.
Fasilitas tersebut juga akan diberikan kepada produk-produk lain dari Palestina sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada Palestina.
Indonesia juga memberikan bantuan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka mempersiapkan negara Palestina yang merdeka. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2.000 warga Palestina.
merdeka.com
Adapun produk unggulannya yakni buah jeruk dan anggur yang dijuluki sebagai 'emas kuning' karena kualitasnya yang bagus. Kedua buah ini diproduksi langsung oleh petani Palestina di Khan Younis.
Stroberi milik petani di Um Naser dan Dier Balah turut menjadi produk unggulan pertanian Palestina. Selain stroberi, dua wilayah pertanian tersebut juga menghasilkan tomat, ubi jalar, dan aneka sayuran yang berkualitas.
Selain produk yang telah disebutkan, beberapa produk unggulan lain yang dihasilkan Palestina yakni seperti kacang mediterania, sayuran organik, tanaman herbal dan rempah-rempah.
Produk-produk pertanian Gaza ini biasanya juga dipasarkan ke beberapa negara terdekat, seperti Israel, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Yordania. Lantaran masih diblokade Israel, setiap produk pertanian Gaza terpaksa dikirimkan lewat Israel.
Seruan boikot produk yang terhubung dengan Israel ramai dilakukan masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua jenis produk impor asal Palestina tidak dikenakan biaya masuk RI. Hal itu sebagai komitmen RI mendukung Palestina,
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut terus dikumpulkan PMI lewat proyek ‘Donasi Kemanusiaan Konflik Gaza’ di akun instagramnya.
Baca SelengkapnyaDi tengah konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas Palestina, banyak produk Israel yang diboikot warga dunia.
Baca SelengkapnyaHarga minyak bisa mencapai rekor tertinggi jika perang makin memanas.
Baca SelengkapnyaAda beberapa produk Palestina yang diimpor serta dijual bebas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak yang berbondong-bondong untuk memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina.
Baca SelengkapnyaProduk kecantikan milik Alifah Ratu Saelynda ini memberikan dukungan kepada warga Palestina lewat campaign "Miracle Deo Powder Special Donasi Palestine".
Baca SelengkapnyaWarga Palestina tetap berupaya bangkit untuk menggerakan roda perekonomian.
Baca Selengkapnya