Harga tinggi, masyarakat justru borong elpiji 12 kg

Merdeka.com - Kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) ternyata tak lantas menyurutkan pembelian komoditas ini. Pasalnya, elpiji merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat.

Salah satu agen di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Khalifah (25) menyatakan penjualan elpiji 12 kg tetap laku. Bahkan, dirinya harus menambah pasokan di tokonya.

"Kami memang tidak mau menaikkan (harga) terlalu tinggi karena ini kebutuhan dasar," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (16/6).

Menurutnya, meski terjadi kenaikan harga gas elpiji namun tokonya saat ini justru menambah pasokan menjadi 100 tabung gas per hari. Padahal sebelumnya hanya 70 tabung gas.

"Semenjak naik juga pasokan gas ditambah soalnya masyarakat takutnya kekurangan gas. Antisipasi saja langkanya gas nanti," jelas dia.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero), kemarin, memasok elpiji 12 kg secara serentak ke wilayah Pulau Jawa bagian barat, khusus untuk menurunkan harga jual. Beberapa pekan terakhir, harga tabung gas besar itu naik gila-gilaan, di beberapa agen DKI Jakarta, ada yang menjualnya di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 120.000 per tabung.

Juru bicara Pertamina Ali Mundakir menyatakan, kegiatan operasi pasar elpiji ini menggandeng 130 agen gas. Sebanyak 12.500 tabung elpiji 12 kg digelontorkan ke pasaran.

"Tujuan pelaksanaan operasi pasar Elpiji 12kg adalah untuk segera memulihkan harga di pasaran yang sampai saat ini dilaporkan masih ada yang menjual dengan harga tinggi," ungkap Ali dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com.

Dari total 12.500 tabung yang disebar, 3.500 tabung disalurkan ke wilayah Jabodetabek, sedangkan 9.000 tabung didistribusikan untuk daerah-daerah non Jabodetabek.