Harga sayuran di Bengkulu anjlok, Petani mengeluh
Merdeka.com - Petani sayuran di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengeluhkan penurunan harga jual aneka sayuran di daerah itu. Sejak seminggu terakhir, harga sayuran turun.
"Harga sayuran saat ini turun drastis. Malah untuk harga tomat di tingkatan petani, harganya cuma Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram," ujar Kasman (48), warga Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, Kamis (10/4).
Menurut Kasman, harga sawi Rp 700 per kilogram, kol bulat harganya kurang dari Rp 1.000 per kilogram. Penurunan harga ini sangat memberatkan petani, karena untuk jenis barang lainnya malah mengalami kenaikan harga.
Rendahnya harga jual sayuran di daerah itu, lanjut Kasman, membuat sebagian petani setempat tidak memanen hasil kebun mereka dan membiarkannya membusuk. Mereka lakukan ini karena hasil yang akan didapat tidak sebanding dan hanya cukup untuk upah panen serta ongkos angkut barang saja.
Sementara itu, menurut Cay (34), seorang petani cabai merah di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang, mengaku selain harga sayuran yang mengalami penurunan, harga jual cabai merah keriting juga ikut anjlok di pasaran yakni sekitar Rp 5.000 per kilogram. Padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 15.000 per kilogram.
"Untuk cabai merah saat ini harganya di petani hanya berkisar Rp5.000 per kg, sebaliknya untuk harga cabai rawit malah mengalami kenaikan dari Rp 25.000 menjadi Rp35.000 per kg," kata dia.
Sebelumnya tokoh masyarakat Kecamatan Selupu Rejang, Edi Podomoro (55) menyebutkan produksi sayuran di daerah itu saat ini kalah bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan dari daerah lainnya. Sehingga saat musim panen sayuran, harganya selalu anjlok dan tidak laku di pasaran.
"Sayuran kita kalah dengan yang dihasilkan Kerinci, Jambi, Padang, Medan, Palembang dan Lampung serta sayuran dari pulau Jawa. Padahal selama ini Rejanglebong dikenal menjadi pemasok kebutuhan sayuran terbesar di Sumatera," ujarnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaJamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca Selengkapnya