Genjot ekonomi, Menkeu Bambang dorong LPEI garap tujuan ekspor baru
Merdeka.com - Perekonomian global saat ini sedang melemah yang memberi dampak pada ekonomi dalam negeri. Nilai tukar melemah serta harga komoditas anjlok parah karena sepinya permintaan.
Menanggapi ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berjanji akan terus mendorong kinerja ekspor yang kini semakin melemah. Bambang mengatakan, Indonesia saat ini memerlukan lini bisnis ekspor lain selain komoditas.
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendukung ekspor-ekspor yang sifatnya perintis, baik dari sisi produk maupun negara tujuan.
"LPEI ke depan akan saya nilai dari seberapa besar kesanggupannya mendukung ekspor-ekspor yang sifatnya adventurir, yang sifatnya perintis, baik rintisannya itu negara tujuan," kata Bambang di Menara Merdeka, Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin (28/9).
Bambang menyebut negara-negara tujuan ekspor yang sifatnya perintis atau belum pernah dijajaki Indonesia antara lain Afrika, Asia Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah dan Amerika Latin.
"Kalau cuma ekspornya ke Asia Timur, ASEAN nilainya rendah, Asia Timur profitnya tinggi. Jadi ini yang akan saya tekankan kepada segenap Direksi LPEI jadi jangan laporan ke saya 'pak bottom line bagus' saya bilang saya gak peduli bottom line, saya ingin lihat LPEI sudah bantu siapa saja," tegas Bambang.
Bambang melihat LPEI memiliki misi khusus lantaran lembaga pembiayaan tersebut dibentuk melalui Undang-undang.
"Ini bukan lembaga biasa, Bank Mandiri saja gak pakai undang-undang atau pun bank-bank lainnya. Ini (LPEI) pakai undang-undang jadi ada misi khusus, misi khusus itu tertuang lewat PMK di national interest account," jelas Bambang.
Sementara itu, untuk sektornya, Bambang menyebut sektor industri kreatif sebagai sektor yang akan didorong untuk bisa ekspor.
"Kita ingin dorong bahwa kementerian keuangan melalui LPEI akan mendukung penuh untuk industri kreatif terutama yang bisa berpotensi ekspor sesuai dengan kewenangan LPEI. Kami sudah mengeluarkan PMK untuk mendukung LPEI untuk menjalankan yang namanya national interest account. Hari ini kami terbantu, salah satu national interest yang akan dikembangkan adalah ekonomi kreatif," tutup Bambang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaKemendag mendorong pemanfaatan akses pasar jasa yang dihasilkan dari perundingan perdagangan internasional..
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya