Es Teller dan Pecel Lele jajah Malaysia hingga Australia
Merdeka.com - Waralaba asing berbondong-bondong menyerbu Indonesia karena pasarnya yang besar. Waralaba lokal harus bersaing ketat dengan waralaba asing yang 'menjajah' pasar dalam negeri. Tapi di balik itu, ternyata waralaba lokal banyak yang sudah mulai menyerbu pasar di negara lain.
Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) meminta pemerintah lebih aktif memberi bantuan mendorong usaha waralaba atau franchise lokal bisa mendunia atau go internasional. Sebab, saat ini beberapa perusahaan waralaba nasional telah go internasional.
Mulai dari Es Teler 77 yang membuka gerai di Australia, Malaysia, Singapura dan New Delhi. Kebab Turki sudah ada di Malaysia dan Filipina. J-co sudah ada di Filipina.
Pecel Lele Lela ada di Malaysia dan memiliki tiga outlet. Ayam Bakar Mas Mono ada di Malaysia. Dan Bumbu Desa berada di Singapura dan Malaysia.
Selain menumbuhkan kebanggaan nasional, masuknya franchise dalam negeri ke pasar internasional akan memberikan keuntungan bagi negara dalam hal bentuk devisa.
Komisioner untuk Pendidikan dan Pemberdayaan UKM AFI Bije Widjajanto menyatakan, pengembangan franchise lokal di internasional juga akan mendongkrak kinerja ekspor Indonesia. Sebab, bahan baku produksi banyak yang membutuhkan bahan asli dari dalam negeri.
"Jika restoran Indonesia merajai di luar negeri maka di sini akan laku. Kalau perusahaan nasional laku maka asing akan pikir-pikir untuk masuk," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/3).
AFI melihat, salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan pemerintah untuk mendorong franchise lokal bisa go internasional adalah memberikan insentif, semisal pajak. Insentif sebagai kompensasi biaya ekspansi yang tinggi.
"Pemerintah juga diminta memberdayakan franchise dalam negeri agar berkembang dan bisa keluar negeri," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berjanji mendukung penguatan waralaba lokal di dunia internasional. Namun Gita mengingatkan jika perusahaan yang ingin membuka cabang di luar negeri harus dapat berproduksi sendiri dan tidak hanya menjajakan dagangan asal negeri tersebut.
Gita juga meminta perusahaan franchise nasional tidak hanya melakukan ekspansi di kawasan ASEAN saja tapi juga menuju India dan China yang memiliki potensi pasar tinggi.
"Sekarang ini tergantung asosiasi. Jangan hanya dagang namun juga berproduksi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPameran ini telah digelar pertama kali sejak tahun 1957
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaDi lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca Selengkapnya