China bantah larang ekspor manggis dan sarang walet Indonesia
Merdeka.com - Sempat beredar kabar, sejak sebulan terakhir produk hortikultura asal Tanah Air seperti manggis, salak, dan sarang walet dilarang masuk Badan Karantina China. Namun pemerintah Negeri Tirai Bambu membantahnya.
Konselor Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Zhou Hui menyatakan persoalan penolakan buah asal Tanah Air itu hanya karena prosedur administrasi. Karena itu, dia percaya, dalam waktu dekat persoalan itu bisa teratasi.
"Sebetulnya bukan ditolak, hanya itu kan setiap produk hortikultura dari luar negeri yang masuk ke negara kami sudah ada prosedur, itu masih diproses," ujar Zhou di area JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/5).
Dia mengakui, sempat ada penahanan buah-buah dari Indonesia di pelabuhan China. Untuk memuluskan proses ekspor tersebut, menteri karantina China langsung menemui Menteri Pertanian Suswono pekan lalu.
Karena sudah ada pembicaraan itu, maka kini tergantung Kementan untuk memproses kelengkapan administrasi buah-buah asal Indonesia. Jika semua persyaratan lengkap, Zhou yakin manggis dan sarang walet yang tertahan bisa mudah melewati pabean negaranya.
"Kemarin menteri karantina kami langsung bertemu dengan Menteri Suswono. Maka tergantung instansi bersangkutan kerjanya cepat atau tidak. Kami tentu mendorong untuk lebih cepat, kami juga berharap lebih cepat lebih baik," paparnya.
Kemarin, Suswono juga membenarkan bahwa pihaknya sudah menemui perwakilan karantina China. Dia yakin dalam waktu dekat, produk-produk hortikultura unggulan ini bisa diekspor normal ke Negeri Tirai Bambu itu.
"Kami belum lama bertemu menteri karantina China membicarakan yang ingin kami dorong supaya China bisa mengakomodir buah-buahan kita yang diekspor ke sana, ada empat yang bisa segera direalisir manggis, alpukat, salak, dan keempat sarang burung walet," ungkap Suswono.
Buah manggis merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi karena memiliki serapan pasar yang cukup besar. Pada tahun 2011, produksi manggis nasional mencapai 117.600 ton dengan jumlah ekspor manggis mencapai 12.600 ton dengan nilai USD 9,9 juta atau setara dengan Rp 94 miliar.
Pasar tujuan utama ekspor manggis selama ini adalah Hong Kong, China, dan Singapura. Sarang burung walet juga menjadi salah satu ekspor unggulan Indonesia ke China. Per kilogram, sarang burung walet bisa dihargai Rp 37 juta. Sehingga, jika mampu mengekspor 200 ton bahan obat itu, Kementan memproyeksikan pemerintah bisa meraup keuntungan hingga Rp 9,5 triliun setahun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaMangga adalah salah satu jenis buah yang paling banyak diminati di berbagai negara. Yuk, simak negara mana saja yang menghasilkan mangga terbanyak di dunia!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca Selengkapnya