Pelonggaran DP Rumah & Otomotif Diharapkan Genjot Kredit Konsumsi 0,5 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan loan to value kredit dan pembiayaan properti 100 persen, dengan demikian uang muka atau down payment (DP) 0 persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain itu, BI juga mengeluarkan kebijakan pelonggaran uang muka untuk kredit kendaraan bermotor (KBB) menjadi paling sedikit 0 persen untuk semua jenis kendaraan motor baru.
Asisten Gubernur BI yang juga Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Juda Agung mengatakan, pelonggaran uang muka ini untuk mendorong kredit konsumsi semakin tinggi, khususnya di sektor properti dan sektor otomotif.
"Kita ada kajian empiris, bagaimana dampaknya? dan tentu saja semakin longgar LTV semakin akan mendorong kredit konsumsi khususnya di sektor bersangkutan, misalnya di properti dan KKB di sektor otomotif," kata Juda dalam konferensi pers, Senin (22/2).
Menurut hitungan kasar BI, dengan adanya relaksasi di sektor properti dan sektor kendaraan bermotor. Pihaknya yakin pertumbuhan di sektor konsumsi itu akan meningkat lebih 0,5 persen, dengan dua sektor tersebut.
Apalagi, kini minat investasi di sektor properti juga mulai menunjukkan peningkatan. Hal itu sejalan dengan peningkatan penjualan dan kenaikan harga pasar primer maupun sekunder, terutama di tipe menengah dengan preferensi harga kurang dari Rp 750 juta.
"Ada juga Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar. Ini tujuannya investasi bukan rumah tinggal. Selain itu, KK (kartu keluarga) rasio antara KK dengan sertifikat di bawah 1 persen. Artinya 1 KK sudah dipakai untuk berbagai sertifikat," ujarnya.
Selain itu, perbaikan penjualan dan harga properti masih terbatas pada tipe rumah besar dan kecil. Preferensi masyarakat untuk membeli rumah di masa pandemi cukup tinggi (60 persen). Bahkan minat investasi properti di tahun 2021 meningkat.
"Peningkatan harga properti residensial mulai terjadi di Jabodetabek, Makassar, Bandung, dan Medan (pasar primer), serta Tangerang (Pasar sekunder)," jelasnya.
Sementara untuk KKB, pertumbuhan kreditnya masih kontraksi cukup besar dan hampir semua alami kontraksi. Kendati NPL masih terjaga di sekitar 2 sampai 3 persen. "Nah kita pertimbangkan 2 sektor ini punya back atau forward linkage besar. Ini dampaknya pasti untuk motor service, spare part dan perlengkapannya bervariasi," ujarnya.
Demikian untuk sektor properti, perlengkapan penunjangnya besar dengan pembangunan rumah. Diharapkan dua sektor ini jadi pengungkit di tengah upaya mendorong pemulihan ekonomi.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaDirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaBaru Pertama Kali Kerja Mau Ambil KPR Rumah, Bisa Nggak Ya?
Perlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya