BI makin gencar dorong bank salurkan kredit UMKM
Merdeka.com - Menjelang akhir tahun lalu, Bank Indonesia menetapkan minimal kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 20 persen dari total kredit dengan masa penyesuaian selama enam tahun sampai dengan 2018.
Seiring dengan kebijakan tersebut, Bank Indonesia berambisi untuk terus mendorong perbankan semakin gencar menyalurkan kredit ke sektor UMKM. Salah satunya adalah dengan pencantuman suku bunga dasar kredit (SBDK) mikro oleh perbankan.
Asisten Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga kredit mikro masih terbilang tinggi. Dengan pencantuman suku bunga kredit mikro tersebut diharapkan suku bunga mikro bisa turun dan semakin bersaing.
"SBDK mikro, sama sebenarnya dasar pemikiran, tujuan, implementasinya dengan SBDK yang dulu. Banyak hasilnya. SBDK mengalami penurunan, 60 bps turun. Jadi sekarang untuk kredit mikro, tidak hanya transparansi, ini akan menurunkan suku bunga kredit mikro. Kalau (bunga) bisa lebih rendah, kredit bisa lebih banyak," papar Perry di Gedung Bank Indonesia, Jumat (18/1).
Selain itu, BI juga menerapkan langkah multilicensing atau peraturan izin usaha berjenjang. "Kan ada sekarang bank-ban kalau mau buka cabang, akan tergantung kemampuan modalnya, kemampuan risikonya untuk masuk UMKM. Makanya kalau dia buka di kota besar harus buka di kota kecil," ungkap Perry.
Strategi lain adalah program atau kebijakan bank tanpa kantor cabang atau yang dikenal branchless banking. "Jaringan bank tidak hanya terbatas di jaringan fisik, tapi networking, juga bisa lewat agen-agen bank, untuk mendorong komitmen kredit UMKM," jelas Perry.
Untuk kriteria agen-agen brancless banking yang akan beroperasi, masih digodok oleh bank sentral.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca Selengkapnya