Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia

Rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memberikan bebas visa bagi 20 negara dinilai tidak tepat.

Jika berlandaskan untuk mendongkrak ekonomi, hal yang perlu diperhatikan justru seberapa lama dan seberapa banyak uang yang dihabiskan wisatawan mancanegara ketika berlibur di Indonesia.

"Bebas visa 20 negara itu kesalahan fatal kalau menurut saya," 

ujar Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari, kepada merdeka.com, Rabu (27/12).

Azhar mengatakan, jika pemberian bebas visa karena kontribusi negara tersebut terhadap pertumbuhan pariwisata nasional, hal itu tidak sepatutnya menjadi bahan pertimbangan.


Beberapa negara yang diusulkan bebas visa ke Indonesia antara lain Australia, China, India, Korea Selatan, Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia Baru, Italia, Spanyol, UEA, Arab Saudi, Qatar, Dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Dia juga mengkritik keras pejabat pelaksana di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dinilai memberikan angka palsu terhadap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

"Berapa banyak kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Pak Menteri bilang bahwa kita (Kemenparekraf) katanya sektor yang tertinggi (kontribusi terhadap PDB) 15-20 persen, itu enggak sampai. Hitungan saya bahkan cuma 5 persen, anak buahnya yang salah itu," 
beber Azril.

merdeka.com

Dia menuturkan, sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.

Azril menekankan agar sektor pariwisata tidak lagi dilihat sebagai ilmu humaniora, melainkan ilmu eksak.

Artinya dalam mengambil atau merancang kebijakan berdasarkan perhitungan terukur.

Satu hal lagi yang sebaiknya ditekankan oleh pemerintah untuk menjadikan pariwisata Indonesia semakin berkualitas adalah jumlah uang yang dimiliki calon wisatawan.


Ilustrasinya, jika dalam sehari wisatawan mancanegara menghabiskan USD1.000 atau sekitar Rp15 juta, maka uang yang dimiliki harus sesuai dengan durasi wisatawan mancanegara tersebut berlibur di Indonesia.

Rencana Gubernur Bali, Wayan Koster yang akan mewajibkan wisatawan mancanegara membayar Rp150.000 pun dinilai bukan menjawab tantangan wisata Bali yang mulai menurun.

"Rp150.000 bagi turis mancanegara itu kecil sekali. Akhirnya apa, mereka ke sini banyak yang backpacker," ucap Azril.

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Sebagai informasi tambahan, Wayan Koster berencana akan membebani wisatawan mancanegara biaya Rp150.000 atau sekitar USD10, yang hendak masuk ke Bali.

"Target kita itu sekarang adalah bukan lagi pada jumlah wisatawannya tapi lebih kepada length of time. Jadi lebih lama dia di Indonesianya dan spending money-nya jumlah uang yang dibelanjakan. Jadi biar dia sedikit tapi lebih lama," 

kata Azril.

Strategi length of time, menurut Azril, bahkan menjadi tujuan Thailand dalam sektor pariwisata mereka. 
Selain itu juga, Azril mengakui pengemasan pariwisata Thailand sangat menarik. Wajar saja, ucapnya, jika pariwisata Thailand mampu mengalahkan pariwisata Indonesia.

"Thailand itu memang bagus sekali pengemasannya, Indonesia juga punya potensi yang sama," pungkasnya.

10 Wisata Lebaran di Indonesia yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga
10 Wisata Lebaran di Indonesia yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

Selama musim Lebaran di Indonesia, ada sejumlah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang indah dan menakjubkan bagi wisatawan.

Baca Selengkapnya
Datangkan Turis Berkualitas, Gahawisri Dukung Ketertiban Industri Pariwisata Bali
Datangkan Turis Berkualitas, Gahawisri Dukung Ketertiban Industri Pariwisata Bali

Pariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Luhut Soal Pungutan Pariwisata Lewat Tiket Pesawat
Penjelasan Luhut Soal Pungutan Pariwisata Lewat Tiket Pesawat

Tidak hanya dari tiket pesawat, sumber tourism fund masih memiliki banyak opsi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini
Bukan Kelebihan Wisatawan, Tapi Bali Sedang Alami Kondisi Ini

Kemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.

Baca Selengkapnya
7 Tempat Wisata di Indonesia yang Indah dan Memesona, Wajib Dikunjungi
7 Tempat Wisata di Indonesia yang Indah dan Memesona, Wajib Dikunjungi

Indonesia memikat dunia dengan keindahan alamnya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Wajib Bayar Rp150.000 Mulai Besok, Ini Link dan Cara Membayarnya
Turis Asing Masuk Bali Wajib Bayar Rp150.000 Mulai Besok, Ini Link dan Cara Membayarnya

Wisatawan asing juga dapat melakukan pembayaran pungutan sebesar Rp150.000 per orang secara non-tunai sebelum tiba.

Baca Selengkapnya
Wakili Indonesia di Ajang Pariwisata Internasional, Intip Daya Tarik Batulayang Cisarua
Wakili Indonesia di Ajang Pariwisata Internasional, Intip Daya Tarik Batulayang Cisarua

Desa wisata ini sayang untuk dilewatkan saat mampir ke Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Baru 40 Persen Wisman Bayar Pungutan, Dispar Bali Akan Lakukan Sidak di Obyek Wisata
Baru 40 Persen Wisman Bayar Pungutan, Dispar Bali Akan Lakukan Sidak di Obyek Wisata

Sidak ini untuk memastikan wisatawan asing yang ke Bali ini telah membayar PWA atau belum.

Baca Selengkapnya
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN

Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya