Anak Usaha PTPN III Raih Ebitda Rp1,1 Triliun, Dirut Holding BUMN Perkebunan: Ini Masuk Catatan Sejarah
Direktur Utama SGN, Aris Toharisman mengatakan, kunci keberhasilan SGN pada tahun 2023 karena adanya strategi regionalisasi.
Direktur Utama SGN, Aris Toharisman mengatakan, kunci keberhasilan SGN pada tahun 2023 karena adanya strategi regionalisasi.
Anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023.
Perusahaan mencatatkan laba positif dan ebitda hingga Rp1,1 triliun dan net profit positif.
Direktur Utama SGN, Aris Toharisman mengatakan, kunci keberhasilan SGN pada tahun 2023 karena adanya strategi regionalisasi.
Dia menjelaskan, sistem regionalisasi adalah dengan membagi 36 pabrik ke dalam 7 region.
Masing-masing region, mengatur awal giling sehingga setiap pabrik yang memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku.
Pabrik dengan efisiensi lebih tinggi dan harga pokok produksi rendah mendapatkan kesempatan memulai awal giling lebih awal.
"Dengan strategi ini pabrik-pabrik gula dapat beroperasi pada kapasitas optimal dengan meminimalkan kompetisi antar pabrik gula sesaudara. Didukung mitra petani yang menyambut baik pemberlakuan bagi hasil. Alhamdulillah SGN bersama para petani tebu dapat bersinergi secara positif," tutur Aris dikutip dari Antara.
Selain itu, SGN dan petani tebu mitra juga mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang menguntungkan kedua pihak.
Sementara itu, melanjutkan transformasi PTPN Group, tahun 2023 merupakan tahun pertama SGN mengelola 36 pabrik gula yang semula berada di bawah pengelolaan PTPN gula.
Walaupun mengalami penurunan jumlah tebu digiling sebagai akibat efek El Nino, namun rendemen yang dicapai naik menjadi 7,19 persen, atau meningkat 111,6 persen dibandingkan tahun 2022.
"Keberhasilan capaian ini merupakan dukungan semua pihak, entitas eks PTPN gula sebagai pengelola on farm, PTPN Group, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik. Ke depan kami sempurnakan ekosistem gula yang telah terbentuk ini sehingga apa yang diamanatkan dalam Perpres nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Pencapaian Swasembada Gula dapat kita wujudkan bersama," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN III (Persero), Abdul Ghani sekaligus Komisaris SGN menegaskan komitmen PTPN Group untuk pencapaian swasembada gula nasional sekaligus menigkatkan kesejahteraan petani.
Pihaknya menilai SGN yang baru berdiri di tahun 2021 telah memberikan konstribusi positif di tahun 2023 dan menunjukkan potensi PTPN Group sebagai backbone dari kebangkitan gula nasional.
“Saat ini SGN sudah memberikan harapan sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri BUMN pak Erick Thohir bahwa pembentukan Sinergi Gula Nusantara secara internal menjadi perusahaan yang sehat,” katanya.
“Tahun 2023 bisa mengumpulkan atau mencapai ebitda di atas Rp1 triliun itu suatu catatan dalam sejarah, PTPN sudah lebih dari 20 tahun belum pernah membukukan ebitda di atas Rp1 triliun,” kata Abdul Ghani.
Namun demikian, tantangan ke depan tidaklah mudah karena perusahaan sudah diamanatkan oleh pemerintah menjadi bagian dari kemandirian gula nasional melalui perpres 40 tahun 2023 pada 16 juli 2023 PTPN dalam hal ini PT SGN akan menjadi backbone dari kebangkitan gula nasional.
Sementara itu, SGN pada tahun 2024 memasang target menggiling tebu sebesar 13,5 juta ton dan memproduksi gula kristal putih (GKP) sebesar 978 ribu ton dengan kualitas SNI, dan untuk mencapai target itu akan didorong standardisasi ditambah efisiensi di internal.
"Hal ini, untuk membangun kemitraan yang saling mempercayai di internal dan membangun persepsi yang sama. Karena kepercayaan adalah modal dasar," katanya.
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan dan pengembangan yang penting peranannya bagi petani tebu rakyat.
Baca SelengkapnyaPGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMarihad yang lahir pada 29 Maret 1941 ini sudah memulai bisnis bernama Parna Raya Group yang sudah dirintis sejak tahun 1960-an.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PTPN Group mempekerjakan sekitar 120-an ribu pegawai serta 200 ribu petani plasma sawit
Baca SelengkapnyaStrategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTujuh kota tersebut adalah dari Medan ke Labuhan Batu, Medan ke Pekanbaru, Medan ke Panyabungan, dan Medan ke Padang.
Baca Selengkapnya