Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

52 Tahun jadi bagian Indonesia, rakyat Papua tak rasakan sejahtera

52 Tahun jadi bagian Indonesia, rakyat Papua tak rasakan sejahtera . ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia (DPP-AMPTPI) kecewa lantaran pemerintah Indonesia tak berpihak pada masyarakat asli Papua. Undang-Undang Nomor 21 tentang Otonomi Khusus Papua dinilai belum direalisasikan.

Sekretaris Jenderal DPP-AMPTPI Januarius Lagowan menuturkan, selama 53 tahun Papua menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia‎, mereka tidak merasa perubahan dari sisi kesejahteraan. Sebaliknya, kata dia, justru ada upaya pemusnahan etnis Papua secara perlahan-lahan.

"Lonceng kematian rakyat Papua-Melanesia semakin nyata. Pelan dan pasti bahwa rakyat Papua ada dalam dunia kepunahan 'terancam' akibat dari biasnya kebijakan pemerintah di Tanah Papua sejak 1 Mei 1963," ungkapnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/5).

Pihaknya juga menyoroti keberadaan Freeport yang justru tidak memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan rakyat Papua. Dari hasil konferensi di Bandung pertengahan Mei 2015, DPP-AMPTPI menghasilkan‎ 8 rekomendasi:

1. Kami mendukung penuh terbentuknya wadah koordinasi United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) dan diterima ULMWP sebagai anggota penuh Melanesia Speheard Group (MSG) Tahun 2015 dan mendorong ULMWP masuk ke Pasifik Island Forum (PIF) dan didaftarkan ke Komisi C-24 Perserikatan Bangsa-Bangsa.

2. Mendesak kepada PT. Freeport Mc Moran and Gold/PT. Freeport Indonesia melakukan perundingan segi tiga antara Pemerintah Indonesia, Pemilik Tanah/Rakyat Papua dengan PT Freeport Indonesia sebelum dilakukan penandatanganan kontrak karya III pada 2021. Jika tidak dilakukan sesuai dengan tuntutan kami, maka kami sebagai pemilik hak Ulayat akan melakukan penutupan operasi penambangan PT Freeport.

3. Mendesak Pemerintah Indonesia segera membuka akses bagi jurnalis asing, diplomat, senator, akademisi dan pemerhati hak asasi manusia untuk masuk di Tanah Papua.

4. Menolak semua bentuk pemekaran kabupaten/kota dan Provinsi di atas tanah Papua.

5. Pemerintah Indonesia segera membentuk Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Hak Asasi Manusia (KPP HAM) atas kasus penembakan Paniai berdarah pada 6 Desember 2014 dan Yahukimo pada Maret 2015, penyelesaian kasus Wamena berdarah 2003 dan Wasior berdarah 2003 untuk disidangkan di peradilan Hak Asasi Manusia serta sebagai peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia di atas Papua.

6. Pemerintah Indonesia segera menarik pasukan organik dan non-organik serta menghentikan pengembangan semua infrastruktur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) di tanah Papua dan secara khusus menolak tegas rencana pembangunan Markas Komando Brimob di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua.

7. Mendesak Gubernur dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan para Bupati/Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk melakukan sensus khusus Orang Asli Papua (OAP) setiap tahun, dengan mengeluarkan Perdasus tentang pembatasan penduduk Migran dan membuat Kartu Tanda Penduduk OAP.

8. Mendesak Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat untuk menutup semua tempat penjualan minuman keras/beralkohol dan prostitusi Seks Komersial‎ di atas Tanah Papua.

"Oleh karena itu, semua pihak bangkit berdiri bergandeng tangan bersatu selamatkan Papua," tutup Januarius.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman

Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman

Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.

Baca Selengkapnya
Ada di Papua, Begini Penampakan Kota Modern Pertama di Indonesia Terapkan Teknologi Canggih di Setiap Rumah

Ada di Papua, Begini Penampakan Kota Modern Pertama di Indonesia Terapkan Teknologi Canggih di Setiap Rumah

Bukan di Jawa, kota modern di Indonesia justru berada di Papua.

Baca Selengkapnya
Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas

Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas

Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua

Baca Selengkapnya
Penampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng

Penampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng

Begini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.

Baca Selengkapnya
Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen

Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen

Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.

Baca Selengkapnya