Merdeka.com - Aditya Prayoga, merupakan seorang pria yang memprakarsai berdirinya rumah makan gratis Ciangsana. Rumah makan yang berdiri sejak tahun 2016 silam, kini sudah banyak diketahui orang dan dimanfaatkan dengan baik. Siapapun bisa makan di rumah makan ini tanpa memandang status sosial, ras, suku maupun agama.

Rumah makan gratis yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan ini memiliki kisah yang luar biasa dibalik keberadaannya. Berikut ulasannya:

Membuka Rumah Makan Gratis

Rumah makan gratis Ciangsana ini berlokasi di Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Didirikannya rumah makan gratis ini berbekal dengan prinsip hidup Aditya untuk mendirikan sebuah rumah makan dengan orientasi bukan keuntungan melainkan menolong orang yang membutuhkan makanan.

Alasan Membuka Rumah Makan Gratis

Di lansir dari video yang diunggah di akun Youtube TRANS7 OFFICIAL, Aditya pernah mengungkapkan awal mula dirinya tergerak untuk membuka rumah makan gratis ini. Hal ini bermula saat ia bertemu seorang nenek pemulung tua renta selesai sholat subuh dari masjid.

Adit melihat nenek tua tersebut berjalan dengan kaki yang terpincang-pincang mencari rongsokan. Diketahui nenek tersebut terpaksa harus mencari rongsokan dalam keadaannya yang sakit hanya untuk makan karena hidup sebatang kara.

Dari situlah Adit bertekad untuk membuka warung makan gratis agar tidak ada lagi orang-orang yang kelaparan.

Sempat Jual Motor

Karena Adit hanya berprofesi sebagai pedagang dengan pendapatan yang tidak menentu, ia sempat menjual motornya untuk modal awal membuka rumah makan gratis.

"Akhirnya saya jual motor waktu itu, saya jual motor saya yang matic laku Rp7 Juta saya bangunlah rumah makan gratis," ungkap Aditya.

Pernah Dirampok

Rumah makan gratis ini juga ternyata pernah dirampok pada tahun 2019 lalu. Aditya Prayoga mengatakan, empat pemuda mendatangi rumah makannya pada Jumat (23/9) sekitar pukul 02.55 WIB. Saat itu, dia sedang berada di lokasi.

"Saya sedang berada di di sana tiba-tiba mendengar ada suara berisik di luar rumah lalu saya lihat dari jendela dan layar monitor CCTV," kata Aditya dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6,com, Selasa (10/9).

Aditya mengaku melihat aktivitas para pelaku. Tiga unit handphone digondol oleh para pelaku.

"Totalnya ada empat pelaku. Dua pelaku masuk ke rumah makan sambil menodongkan celurit. Sedangkan duanya lagi menunggu di sepeda motor," ujar Aditya.