Kata-kata di Pantai yang Bikin Hati Tenang, Cocok untuk Caption Medsos

1. "Aku selalu menikmati senja dan deburan ombak yang membuat ku candu untuk selalu datang ke tepi pantai."


 2. "Laut dan pantai tidak akan menghargai mereka yang terlalu gelisah, terlalu serakah, atau terlalu tidak sabar."

 3. "Janganlah menjadi buih yang pecah apabila melanda pantai, tetapi jadinya angin yang sanggup melahirkan gelombang."

4. "Pantai memiliki cara tersendiri membuat kita merinduinya dan kembali kepadanya."

5. "Duduklah dengan diam dan santai di pantai. Kemudian tutup matamu, dan rasakanlah desiran suara angin, dan rasakan tarian indah ombak yang sedang menghibur kesedihanmu."

6. "Ketika matahari terbenam dari tepi pantai, tidak ada lilin yang bisa menggantikannya."


7. "Garam akan terurai dan pasir akan mengikis. Tapi, kenangan itu bertahan selamanya."


8. "Pantai itu menyenangkan, sedangkan gunung itu menenangkan."


9. "Ikhlas itu adalah buih di lautan yang tidak membutuhkan pantai."


10. "Kita begitu suka pantai. Melihat ombak menggulung tepian, menandai harapan yang terbenam sebelum kesampaian." - Wiraadana

11. "Pantai itu menyenangkan, sedangkan gunung itu menenangkan."


 12. "Waktu yang terbuang di pantai adalah waktu yang dihabiskan dengan baik."

13. "Garam akan terurai dan pasir akan mengikis, tapi kenangan itu bertahan selamanya."

14. "Jangan khawatir bila kau tak bisa mengumpulkan seluruh karang indah di pantai. Sebab hanya dengan beberapa kerang saja, itu akan membuat mereka lebih cantik dan menarik."

15. "Tempat indah untuk kau menemuiku adalah di tempat laut dan langsung saling bertemu. Ya, itu di pantai."

16. "Bagaimana mungkin panti tak dikatakan sebagai tempat yang mengagumkan. Pantai di bumi dan langit biru bisa bertemu di sana dengan indahnya."

17. "Pantai yang luas itu sudah cukup membuatku berjalan jauh dan menemukan apa arti hidup ini yang sesungguhnya."

 18. "Ketika ku merasakan penat, ku lari ke pantai. Karena ku tahu di sana akan ada bisikan ombak yang menenangkan dan memberikan nasihat."


 19. "Laut dan pantai tak pernah saling bertanya mengapa mereka dipertemukan."

20. "Belajarlah dari batu karang di tepi pantai. Tetap kukuh dan tegar, meski selalu dihantam kerasnya deburan ombak."

21. "Jangan hanya menikmati keindahan pantai, akan tetapi jagalah dengan lebih bijak agar anak cucu kita juga bisa menikmatinya kelak."

22. "Laut dan pantai tidak akan menghargai mereka yang terlalu gelisah, terlalu serakah, atau terlalu tidak sabar."

23. "Siapa menabur angin, harus siap menerima badai. Jangan buat rumah di tepi pantai kalau takut sama gelombang."

24. "Tidak ada yang lebih indah, daripada melihat kegigihan laut yang menolak berhenti mencumbui bibir pantai. Meski berkali-kali harus menjauh terbawa arus."

 25. "Janganlah menjadi buih yang pecah apabila melanda pantai, tetapi jadinya angin yang sanggup melahirkan gelombang."

26. "Ibarat air laut di pantai, meski ia kadang pasang dan surut. Percayalah rasa air laut itu tidak akan berubah."

27. "Memori indah tentang kita akan tetap bertahan, meski jejak kaki kita di pasir pantai pun telah lama diterpa ombak."

28. "Ketika matahari terbenam dari tepi pantai, tidak ada lilin yang bisa menggantikannya."

29. "Dalam setiap pantai yang melengkung, dalam setiap tanjung yang menjorok keluar, dan setiap butiran pasir di pantai, ada suatu cerita tentang bumi yang sangat indah."

30. "Tanpa kehijauan pantai tetap mainan alami sang ciptaan Tuhan, karena memang pantai diciptakan sebagai taman alami."

31. "Masalah hidup seperti ombak di tepi pantai, ia akan datang tapi pada saatnya ia akan pergi."

32. "Kenangan antara kita di tengah lautan akan selalu hidup, lama setelah jejak telapak kaki kita di pasir pantai hilang."

33. "Belajarlah dari batu karang di tepi pantai. Tetap kukuh dan tegar, meski selalu dihantam kerasnya deburan ombak."

34. "Pantai adalah tempat kesunyian di mana kami bisa membebaskan jiwa dan bersantai."

35. "Jangan hanya menikmati keindahan pantai, akan tetapi jagalah dengan lebih bijak agar anak cucu kita juga bisa menikmatinya kelak."

36. "Deburan ombak, pasir pantai, angin sepoi-sepoi, dan pemandangan indah adalah alasan untuk selalu kembali mengunjungi pantai."

37. "Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak."

38. "Ketika kita melawan arus, pasti kita akan menemukan mata air. Tapi ketika kita ikuti arus, kita pasti menemukan pantai."

39. "Bagaimana aku bisa melupakan jika rasa ini seperti buih di pantai. Meski pasang surut, namun tak pernah hilang."

40. "Berdoalah kepada Tuhan, tapi tetaplah mendayung menuju pantai."

41. "Memang kita memiliki kesukaan yang berbeda. Tapi ketahuilah antara pantai dan gunung, kita punya tujuan yang sama, menanti sunset."

42. "Seluas-luas samudera pasti bertepi. Setiap ombak bergerak mencari pantai."

43. "Deburan ombak, pasir pantai, angin sepoi-sepoi, dan pemandangan indah adalah alasan untuk selalu kembali mengunjungi pantai."

44. "Anda tidak dapat menyeberangi lautan sampai Anda mempunyai keberanian untuk melupakan pantai."

45. "Manusia tidak akan menemukan lautan baru jika tidak berani kehilangan indahnya pemandangan di tepi pantai."

46. "Pantai bukanlah tempat untuk bekerja; membaca, menulis atau berpikir."

47. "Kenangan antara kita di tengah lautan akan selalu hidup, lama setelah jejak telapak kaki kita di pasir pantai hilang."

48. "Pantai adalah tempat kesunyian di mana kami bisa membebaskan jiwa dan bersantai."

49. "Laut dan pantai tak pernah saling bertanya mengapa mereka dipertemukan."

50. "Manusia tidak akan menemukan lautan baru jika tidak berani kehilangan indahnya pemandangan di tepi pantai."