Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus mutan sedang hantui 7 miliar penduduk bumi?

Virus mutan sedang hantui 7 miliar penduduk bumi? Ilustrasi virus. ©Shutterstock.com/rosedesigns

Merdeka.com - Setiap orang pasti akan merinding bila mendengar virus flu babi atau Ebola yang telah banyak merenggut banyak nyawa, dan masih meneror jutaan warga lain di hampir seluruh bagian dunia. Lalu apa yang mungkin terjadi jika ilmuwan melakukan mutasi pada virus-virus berbahaya itu?

Yoshihiro Kawaoka, seorang profesor yang berkutat di penelitian virus H1N1 dan Ebola dari Universitas Wisconsin-Madison tengah melakukan beberapa mutasi terhadap virus H1N1 yang mampu membuat si virus menjadi lebih berbahaya dibanding sebelumnya, Gizmodo (02/07).

Proses mutasi yang dilakukan di laboratorium milik Kawaoka berhasil membuat virus H1N1 menghasilkan semacam protein yang membuat tubuh manusia tidak bisa mendeteksi keberadaannya. Bahkan sebelumnya di tahun 2012, dia juga pernah membuat virus flu burung versi mutan yang lebih mudah menginfeksi manusia.

Apakah virus mutan benar-benar berbahaya?

Sama seperti makhluk hidup lain, virus berkembang atau berevolusi secara alami, meskipun pada dasarnya mereka cenderung mudah melakukan evolusi. Ini lah salah satu sebab manusia bisa terinfeksi flu beberapa kali dalam tiap tahunnya. Bahkan vaksin flu pada manusia pun diketahui harus diperbaharui per tahunnya untuk meningkatkan kekebalan manusia.

Tetapi bila proses evolusi virus lebih cepat dari yang 'direncanakan' oleh alam, maka akan sulit bagi manusia untuk menemukan vaksin atau obat yang sesuai dengan metode infeksi baru virus. Alhasil, bisa dipastikan jika nantinya akan banyak jiwa yang melayang akibat infeksi virus mutan tersebut.

Para peneliti sendiri punya anggapan jika mereka bisa mempercepat evolusi virus dengan cara memutasinya, maka mereka bisa membuat vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit akibat infeksi virus, bahkan sebelum penyakit muncul pada manusia atau hewan. Hal ini dianggap sebagai suatu langkah antisipasi yang cukup radikal.

Memang langkah yang dilakukan oleh Kawaoka memancing kontroversi dan reaksi keras peneliti lain, termasuk pemerintah sekalipun. Terjadi kekhawatiran bila seandainya virus ini tak sengaja tersebar akan memunculkan epidemi baru yang belum dapat ditangani oleh manusia. Bagaimana pendapat Anda?

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
6 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat saat Flu, Efektif dan Aman Dilakukan
6 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat saat Flu, Efektif dan Aman Dilakukan

Telinga tersumbat dapat menyebabkan rasa pusing dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif
Cara Mengusir Kecoa di Kamar Mandi, Ampuh dan Efektif

Kecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.

Baca Selengkapnya