Program Sharp Class Bantu Tingkatkan Kompetensi Siswa SMKN 2 Metro Lampung
Merdeka.com - Sharp Indonesia terus berupaya menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK melalui program Sharp Class. Program pendampingan yang menyasar SMK se-Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa di tengah minimnya angka serapan pekerja lulusan SMK.
Kali ini Sharp Indonesia menyasar Provinsi Lampung dan menggandeng SMKN 2 Metro Lampung.
Ronald R Huwae, General Manager Customer Satisfaction Sharp Indonesia, menjelaskan Sharp Class merupakan program pendampingan dan pelatihan yang diberikan teknisi profesional dari Sharp Indonesia kepada siswa-siswi SMK. Tujuannya, mempersiapkan mereka menjadi lulusan unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri.
“Sharp Class merupakan upaya kami meningkatkan kompetensi dan memperkenalkan dunia kerja profesional bertaraf internasional. Tidak hanya melakukan pendampingan, bila terdapat siswa-siswi berprestasi pada program ini, maka mereka berkesempatan untuk bergabung bersama dengan tim customer satisfaction Sharp Indonesia," ujar Ronald dalam rilisnya, kemarin.
Sebelumnya Sharp Class hadir di beberapa kota Indonesia, seperti Bandung, Banda Aceh, Palu, Denpasar, dan 10 kota lainnya serta sukses meluluskan lebih 610 siswa SMK. Sebagian besar telah diserap oleh beberapa perusahaan termasuk Sharp Indonesia.
Kepala Sekolah SMKN 2 Metro Lampung Armina, usai seremoni pembukaan dan penandatanganan MoU, mengucapkan rasa syukur dan apresiasinya.
“Menjadi kebanggaan bagi kami terpilih sebagai sekolah bimbingan Sharp Indonesia. Kami berharap melalui program ini dapat menyesuaikan kompetensi sekolah dengan kebutuhan industri dan dunia profesional. Tidak hanya untuk para siswa terpilih, tapi juga untuk para pengajar yang mendapat insight langsung dari lapangan,” ujar Armina.
Tambah Pengetahuan dan Keterampilan
©2022 Merdeka.com
Dalam program CSR, Sharp Indonesia akan memberikan materi beragam sebagai pelengkap kurikulum sekolah. Mulai dariteori, praktek langsung, hingga pelatihan koordinasi di dunia profesional, sikap dan perilaku serta kepemimpinan.
Hal ini ditekankan oleh Choirul Huda selaku Lampung Branch Manager Sharp Indonesia. Menurutnya kebutuhan dari teknisinya saat ini tidak hanya pengetahuan dan kemampuan mengenai servis produk semata. Namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen.
“Di luar hal-hal teknis dan teoritis, kami merasa perlu menyoroti kebutuhan teknik komunikasi dan leadership yang tepat, serta dapat menggambarkan kondisi dunia kerja saat ini. Harapannya melalui program ini, para pelajar mampu menjadi teknisi yang andal, tangguh, dan cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen," ujarnya.
Sharp Indonesia berencana untuk memperluas cakupan program Sharp Class ini.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKIN ini dilaksanakan tidak hanya untuk instruktur dari lembaga pelatihan pemerintah, namun juga dari lembaga pelatihan swasta dll.
Baca SelengkapnyaSalah satu konsepnya dengan memberikan aspek pelatihan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, ada perbedaan Indonesia Skills Week dengan program reguler Prakerja.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya terjadi pada tahun 2030 hingga 2035.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaTerdapat tanda-tanda perundungan hebat dan ada pendarahan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnya