Motif peretasan akan berubah dari deface ke finansial

Merdeka.com - Trend Micro mengungkapkan tren peretasan tahun ini akan mengarah ke motif finansial, dan tidak lagi bermotif merusak atau dikenal dengan deface yang merusak tampilan situs.

"Peretasan yang merusak biasanya hanya ingin menunjukkan eksistensi sang hacker, apalagi dengan meninggalkan jejak di tampilan situs," ujar Dhani Sulistyo, Sales Director Trend Micro Indonesia, Senin (20/1).

Peretasan dengan motif finansial biasanya dilakukan dengan senyap, tidak merusak, tapi masuk ke jaringan korban yang mana peretas bisa mengambil data-data tanpa diketahui sang korban.

Motif finansial, kata Dhani, akan lebih menguntungkan bila menyerang korporasi daripada perorangan karena bisa mendapatkan jutaan US dollar, dan korporasi yang bersangkutan bisa menjadi bangkrut. Dia menceritakan ada hacker yang menanam bot lebih dari empat tahun di sebuah jaringan teknologi informasi perusahaan.

Trend Micro mencatat tingkat kepedulian perusahaan di Indonesia terhadap keamanan jaringan TI nya sudah sangat tinggi, terbukti dengan diadakannya divisi security di luar divisi IT di sebagian perusahaan.

"Sayangnya, Indonesia belum mengadopsi aturan bahwa perusahaan publik atau keuangan atau konsumer wajib mengumumkan kepada publik apabila telah diserang hacker, agar klien atau konsumen segera mengganti password untuk mengamankan akun mereka.