Kominfo: Apple Bukan Anak Emas!
Investasi yang dilakukan Apple di Indonesia, berbeda dengan merek lain.
Investasi yang dilakukan Apple di Indonesia, berbeda dengan merek lain.
Untuk dapat memasarkan produknya di Indonesia, Apple melakukan hal yang berbeda dengan yang umumnya dilakukan dengan perusahaan smartphone lainnya.
Alih-alih membangun pabrik di Indonesia, Apple justru melakukan investasi dalam bentuk lain di negara ini, yang terakhir senilai Rp 1,6 triliun, sebagai syarat pemenuhan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Usman Kansong, menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar anggapan tersebut.
Usman ketika ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (30/4) belum lama ini.
Usman menjelaskan bahwa Apple memang telah patuh terhadap peraturan yang ada sehingga bisa masuk dan melakukan pemasaran di Indonesia.
Dengan memenuhi peraturan milik Indonesia, seperti yang juga dilakukan oleh perusahaan asing lain, Usman mengira bahwa pemerintah telah memberikan akses yang setara kepada semua perusahaan, termasuk kepada perusahaan Starlink yang juga akan masuk ke pasar retail Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa selain patuh, Apple juga mempunyai keseriusan dalam beroperasi di Indonesia.
“Ya kalau yang enggak serius, untuk apa kita izinkan masuk? Kalau Cuma omdo doang, mau ini mau itu, tapi enggak ada implementasinya. Ya makanya, jangan beranggapan bahwa kita mau memberikan perlakuan khusus. Ya karena dia serius, dia mau,” jelas Usman.
Mengenai investasi Apple di Indonesia, Usman mengatakan bahwa Kominfo mengurus aspek teknologi yang dipakai, bukan terfokus pada aspek investasi keuangannya.
Hal-hal yang diurus oleh Kominfo mencakup bagaimana transformasi digital tercapai, termasuk transformasi infrastruktur dan sumber daya manusia.
Dalam investasinya yang terbaru ke Indonesia, Apple menyatakan akan membangun Apple Developer Academy baru di Bali.
Terkait waktu pelaksanaan pembangunan akademi tersebut, Usman mengatakan bahwa hal tersebut termasuk dalam kewenangan Apple.
Kominfo, yang berharap bahwa pembangunan dapat cepat dilaksanakan, akan bertugas memfasilitasi keinginan pembangunan dari Apple.
Pemerintah Indonesia juga telah menawarkan Apple untuk mendirikan pabriknya di Indonesia.
Salah satu alasan dari penawaran tersebut adalah adanya prospek pembukaan lapangan kerja yang baik jika pabrik Apple hadir di Indonesia. Oleh karena itu, keputusan berada di dalam tangan Apple.
“Mungkin ini awal. Besok-besok dia tertarik, setelah masuk ke sini melihat perkembangan, dan lain-lain,” tutup Usman.
Dikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaMeski enggan membicarakan bentuk investasi yang bakal dilakukan oleh Apple, namun Budi mengatakan saat ini Pemerintah masih mencari formula insentif terbaik.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaNamun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaDi media sosial X ramai video orang menyetir mobil menggunakan Apple Vision Pro, berikut adalah fakta sesungguhnya.
Baca SelengkapnyaMendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi menyebut sangat memprihatinkan
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca Selengkapnya