Kisah Nyawa yang Hilang Demi Penemuan Penangkal Racun Ular Paling Mematikan di Dunia
Pertaruhan yang luar biasa seseorang demi sebuah penemuan antibisa ular paling mematikan bagi seluruh umat manusia.
Pertaruhan yang luar biasa seseorang demi sebuah penemuan antibisa ular paling mematikan bagi seluruh umat manusia.
Tujuannya untuk dilakukan penelitian dan pengembangan penangkal racun bisa.
Namanya Kevin Budden. Usianya masih muda dan terkenal kala itu sebagai pemburu ular yang lihai dan berpengalaman.
Harus diakui, dia juga pernah digigit ular lima kali namun nyawanya masih tertolong.
Hari apesnya pun datang. Ketika Pria berusia 20 tahun itu bersama dua rekannya pergi ke Queensland untuk mencoba menangkap ular Taipan demi menciptakan antibisa. Jenis ular ini terkenal lincah, sangat berbisa dan mematikan, serta belum ada penangkalnya. Saat berada di semak belukar, Kevin berhasil menangkap Taipan sepanjang 1,8 meter. Namun, saat ia memasukkannya ke dalam tas, ular itu terlepas dan menggigit ibu jarinya. Reaksinya tetap tenang. Bahkan ia dapat meraih ular itu dengan tangan lainnya dan memasukkannya ke dalam tas. Dia membawa tas berisi ular itu ke dalam mobil. Kevin saat itu sangat membutuhkan perawatan medis dan perlu dibawa ke dokter.
Ular itu harus dikirim ke Melbourne di mana spesies tersebut berperan penting dalam menciptakan antivenom pada 1955. Praktis, Kevin tak sempat dibawa ke dokter.
Bryan Fry, Ahli Antivenom dari University of Queensland, Australia, dikutip dari IFLScience, Jumat (7/7).
Setelah mengantarkan pesanan itu, Kevin langsung dilarikan ke rumah sakit. Setibanya di sana, dokter geleng-geleng melihat ketenangannya meski sakit karena gigitan ular berbisa. Sebab ia percaya bahwa korban gigitan ular meninggal karena ketakutannya yang lebih besar dibandingkan racunnya. Beruntung tak sampai ibu jarinya dipotong.
Ternyata, hipotesisnya itu keliru. Setelah diberikan penangkal dari ular macan yang diharapkan dapat membantu efek pembekuan racun, nyatanya hal itu tidak berdampak pada sistem saraf dia. Ia mulai memuntahkan cairan kuning, merasakan sakit kepala, dan otot-ototnya mulai melemah. Keesokan harinya, dia mulai merasakan tidak dapat menggerakkan lidah atau untuk menelan. Mulutnya menganga serta merasakan limbung pada dirinya. Sebelumnya dokter mengira dia akan pulih, tetapi malah justru sebaliknya.
Sejak antivenom dikembangkan berkat usahanya, belum ada kematian yang tercatat akibat gigitan Taipan. Bryan juga takjub sampel racun yang dibawa Kevin setelah 80 tahun berlalu, masih kuat sampai saat ini.
Negara dunia terus berlomba-lomba untuk menciptakan senjata paling mematikan. Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar seringkali mewanti-wanti pengunjung agar tidak berenang di lokasi
Baca SelengkapnyaArtikel dan tulisan yang dimuat di harian Waspada menjadi senjata utama untuk melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaAyat Alkitab berikut ini berikan penghiburan untukmu yang sedang berduka. Selain beri penguatan juga teguhkan iman kepada Tuhan. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKini, Panji Gumilang ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Erwin Djatniko dimutasi oleh Panglima TNI menjadi Pangdam Siliwangi.
Baca SelengkapnyaKabar duka, ini sosok Habib Mahdi ulama ternama asal Palemang yang baru saja tutup usia.
Baca SelengkapnyaCara membuat halaman ini penting untuk diketahui karena halaman sangat berguna untuk mengatur dan menavigasi dokumen, terutama dokumen yang panjang.
Baca SelengkapnyaSeorang ilmuwan mengungkapkan sejarah penggunaan huruf X dalam ilmu matematika, ternyata berasal dari bahasa Arab.
Baca Selengkapnya