Indonesia dipastikan tetap tuan rumah IGF 2013
Merdeka.com - Indonesia tetap menjadi tuan rumah konferensi internet dunia, Internet Governance Forum (IGF) di Bali, Oktober 2013.
"Setelah sempat dalam situasi tidak menentu dalam dua minggu terakhir ini, Indonesia akhirnya tetap menjadi tuan rumah IGF," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S Dewa Broto, Senin (5/8).
Menurut dia, keputusan tersebut baru saja disampaikan oleh Sekretariat IGF langsung dari Geneva sore ini.
Hal tersebut juga dipertegas dalam pertemuan pimpinan stakeholder internet sedunia yang baru saja menunjukkan dukungan pada Indonesia dalam rapat sore ini di Kantor Kominfo yang langsung dipimpin oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring yang juga dihadiri oleh Pimpinan APJII.
Sebelumnya, Ketua SC IGF Moedjiono menyatakan Indonesia kemungkinan besar batal menggelar IGF karena kekurangan dana. Hal itu juga dinyatakan oleh Gatot yang dilanjutkan dengan rencana mengirimkan surat ke Kemenlu untuk keperluan diplomasi ke PBB.
Namun, komitmen tinggi ditunjukkan ICANN dan seluruh stakeholder dunia yang menyatakan komitmennya untuk membantu kekurangan dana hingga USD 900 ribu.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAsia Pacific Media Forum (APMF) resmi dibuka dan digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (2/5).
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaBertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaISO mengatur standar bagi banyak hal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat global.
Baca Selengkapnya