Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan Pakai Terowongan Ini Buat Simulasi Masuk Atmosfer Uranus yang Dingin

Ilmuwan Pakai Terowongan Ini Buat Simulasi Masuk Atmosfer Uranus yang Dingin<br>

Ilmuwan Pakai Terowongan Ini Buat Simulasi Masuk Atmosfer Uranus yang Dingin

Para ilmuwan berhasil menciptakan sebuah simulasi mengenai lingkungan planet ini.

Uranus adalah planet kedua terjauh dalam sistem Tata Surya setelah Neptunus. Karena itu, manusia belum banyak mengetahui planet ini secara mendetail.

Namun, baru-baru ini para ilmuwan berhasil menciptakan sebuah simulasi mengenai lingkungan planet ini. Lebih tepatnya, bagaimana rasanya jika manusia jatuh ke dalam planet ini.

Ilmuwan Pakai Terowongan Ini Buat Simulasi Masuk Atmosfer Uranus yang Dingin

Mengutip laporan ScienceAlert dan Space, Sabtu (25/11), baik NASA maupun ESA telah menyatakan bahwa kunjungan ke Uranus dan Neptunus telah menjadi prioritas utama dari misi penjelajahan Tata Surya mengingat hanya kedua planet itulah yang belum berhasil dijelajahi manusia.

Yang ingin dilakukan oleh para ilmuwan ini adalah mengirimkan wahana antariksa atmosfer, serupa dengan wahana masuk atmosfer yang dibawa misi Galileo NASA ke Jupiter.

Untuk mencapai tujuan ini, wahana harus dipastikan tahan dengan kondisi lingkungan di sana.

Karena itu, baru-baru ini para ilmuwan dari Inggris, ESA, dan Jerman melakukan simulasi wahana yang turun ke atmosfer kedua planet tersebut.

Pengujian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu terowongan T6 Stalker yang merupakan fasilitas plasma hipersonik di Universitas Oxford, Inggris, dan terowongan angin plasma dari Grup Diagnostik Aliran Entalpi Tinggi Universitas Stuttgart, Jerman.

<b>Campuran Gas</b><br>

Campuran Gas

Para ilmuwan kemudian menciptakan analog atmosfer menggunakan campuran gas yang mirip dengan yang ditemukan di Neptunus dan Uranus, dan melakukan penyelidikan dengan kecepatan setara hingga 19 kilometer per detik.

Tes ini menyimulasikan apa yang harus dihadapi oleh wahana yang turun ke atmosfer Uranus atau Neptunus, termasuk fluks panas dan pemanasan konvektif.

Pemanasan terjadi karena meskipun atmosfer planet-planet ini sangat dingin, wahana akan memanas secara signifikan saat memasuki atmosfer.

Menurut ESA, tingkat pemanasan ini jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pemanasan manapun yang pernah ESA hadapi sejauh ini.

“Terowongan [Stalker] mampu mengukur fluks panas konveksi dan radiasi, dan secara kritis memberikan kecepatan aliran yang diperlukan untuk replikasi masuknya raksasa es, dengan jejak CH4 metana,”

Louis Walpot, Technical Officer dari penelitian ini.

Terowongan Stalker beroperasi dengan penggerak piston bebas, yang memiliki kemampuan beradaptasi sehingga memungkinkan berbagai pengujian untuk dilakukan.

Sementara itu, terowongan plasma di Stuttgart merupakan satu-satunya fasilitas di dunia yang dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk mempelajari dampak ablasi dan pirolisis pada perisai pesawat ruang angkasa.

Melalui simulasi ini, para ilmuwan dapat segera menggunakan hasil simulasi tersebut untuk mengembangkan sensor yang dapat membantu mereka merancang wahana yang akan terjun ke atmosfer Uranus dan Neptunus.

Ilmuwan Temukan
Ilmuwan Temukan "Permata Tersembunyi" di Galaksi Bima Sakti, Ternyata Enam Dunia Alien yang Saling Terhubung

Enam planet "alien" ini berada di luar Tata Surya atau disebut eksoplanet.

Baca Selengkapnya
Jawaban Ilmuwan saat Ditanya Jumlah Planet di Luar Angkasa, Segini Katanya
Jawaban Ilmuwan saat Ditanya Jumlah Planet di Luar Angkasa, Segini Katanya

Jumlah ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan.

Baca Selengkapnya
Sama seperti di Bumi, Planet Ini Ternyata Punya Beragam Musim
Sama seperti di Bumi, Planet Ini Ternyata Punya Beragam Musim

Jika Bumi punya aneka musim, planet ini pun juga. Ilmuwan mendeteksinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hewan Ini Punya Peran Penting jika Manusia Mau Membangun Koloni di Mars
Hewan Ini Punya Peran Penting jika Manusia Mau Membangun Koloni di Mars

Bila tak ada hewan ini, sulit manusia untuk menciptakan ekosistem di sana.

Baca Selengkapnya
Saat Teliti Sampel Batuan dari Mars, Ilmuwan Menemukan Ada Kejanggalan dalam Temuannya
Saat Teliti Sampel Batuan dari Mars, Ilmuwan Menemukan Ada Kejanggalan dalam Temuannya

Ini kejanggalan yang ditemukan ilmuwan saat proses meneliti batuan Mars.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Peneliti Asteroid Bennu Beri Bocoran Isi Sampel yang Buat Mereka Bahagia
Ilmuwan Peneliti Asteroid Bennu Beri Bocoran Isi Sampel yang Buat Mereka Bahagia

Para ilmuwan terlihat senang dengan sampel yang dibawa pulang misi OSIRIS-REx selama 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Objek Aneh Ini Dikira Ilmuwan Tanda Kehidupan di Mars, Ternyata Malah Kena Prank
Objek Aneh Ini Dikira Ilmuwan Tanda Kehidupan di Mars, Ternyata Malah Kena Prank

Berikut adalah ilusi optik yang buat ilmuwan merasa tertipu.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya
Ilmuwan Ungkap Tikus Bisa Hidup di Planet Mars, Temuan Ini Jadi Buktinya

Berikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya
Ilmuwan Temukan Ledakan Supernova Luar Angkasa Paling Langka di Alam Semesta, Begini Wujudnya

Ini merupakan ledakan supernova paling terang yang menghasilkan sinar gama.

Baca Selengkapnya