Aroma Mumi Ternyata Sangat Wangi, Ini Buktinya
Hal itu seperti yang diungkap dalam sebuah penelitian.
Hal itu seperti yang diungkap dalam sebuah penelitian.
Tapi siapa sangka, mumi Mesir Kuno ternyata memiliki aroma yang sangat harum. Bahkan pada Bulan September lalu, para ilmuwan berusaha menciptakan kembali aroma cairan pembalseman mumi.
Dilansir dari CBC dan Live Science, Minggu (22/10), cairan ini digunakan untuk mengawetkan seorang perempuan bangsawan yang berasal dari 3.500 tahun yang lalu dan aromanya dikatakan sangat harum.
Barbara Huber, seorang peneliti doktoral dari Max Planck Institute of Geoantropologi Jerman sekaligus penulis utama studi ini menyatakan bahwa aroma dominan dalam balsem ini adalah kayu.
Barbara Huber, peneliti dari Max Planck Institute of Geoantropologi Jerman.
Jadi, kata Barbara, bau balsem itu sangat menyenangkan untuk dicium.
Penciptaan kembali balsem ini dinamakan “Scent of Eternity” dan akan menjadi bagian dari “pengalaman multisensori mendalam” di Museum Moesgaard di Denmark bulan ini.
Tidak sendiri, para peneliti juga bekerja sama dengan pembuat parfum Perancis Crole Calvez dan ahli sensorik Sofia Collette Ehrich untuk menciptakannya kembali.
Orang Mesir tidak suka bau yang tidak enak. Itu adalah fakta yang bisa diambil dari berbagai penemuan yang berhasil diteliti. Sudah banyak teks yang berasal dari Mesir Kuno menyatakan bahwa aroma adalah hal yang sangat menggugah bagi mereka.
Parfum juga merupakan elemen kunci di dalam banyak ritual dan tradisi Mesir Kuno. Salah satu Firaun perempuan bernama Hatshepsut dikenal sebagai sosok yang sangat menyukai dupa dan wangi-wangian.
Dikatakan, dia pernah meluncurkan karavan angkatan laut ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Tanduk Afrika dan membawa pulang mur, kemenyan, dan banyak tanaman dupa yang kemudian ditanam di dekat kuil tempatnya dimakamkan.
Ya, bahkan di alam kematian sekalipun, orang Mesir Kuno dikenal tidak menyukai bau tidak sedap. Mereka menggunakan aroma sebagai penghormatan terhadap orang mati.
Tujuan utama dari mumifikasi adalah mengawetkan jenazah untuk alam akhirat. Tapi bukan hanya utuh, memiliki aroma yang harum juga adalah aspek yang penting bagi kehidupan akhirat orang Mesir Kuno.
“Mereka menggunakannya dengan cara yang berbeda di kuil dan makam untuk membangkitkan elemen spiritual yang berbeda,” jelas Huber.
Namun Huber mengaku belum memikirkan apakah balsem dengan aroma harum ini akan dijadikan parfum atau diffuser.
Berikut penjelasan tentang klaim dari penelitian tersebut.
Baca SelengkapnyaSains mengungkap alasan yang masuk akal. Jauh dari aroma teori konspirasi.
Baca SelengkapnyaCara apapun akan dilakukan orang dulu untuk menghalau rasa panas di dalam ruangan.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang tipis di antara ketiga binatang itu.
Baca SelengkapnyaBerikut bau khas luar angkasa yang diabadikan dalam sebuah parfum.
Baca SelengkapnyaRumah ini memiliki arti badak yang sedang menguap. Rumah Badak Heuay banyak ditemui di Sukabumi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaZaman Mesir Kuno ada beragam dewa dan dewi yang mereka sembah. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaKorban penganiayaan baru mulai membuka kios kosmetik pada awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mencoba melakukan penelitian tentang hal ini. Berikut fakta-faktanya.
Baca Selengkapnya