Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto<br>

Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Keberadaan Orang Rantai ini menjadi bukti perbudakan pekerja tambang yang ada di Sawahlunto.

Kota Sawahlunto yang berada di Provinsi Sumatra Barat, terdiri dari empat kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari 66.962 jiwa. Luas daerah tersebut mencapai 273,45 kilometer persegi. Dulunya, tanah di kota ini sangat subur dan dijadikan sawah oleh masyarakat.

Nama Sawahlunto diambil dari kata 'Sawah' dan Sungai 'Lunto' yang membelah lembah. Kota ini begitu tenteram dan mayoritas dihuni oleh penduduk yang berasal dari Suku Minang.

Kondisi itu lantas berubah ketika Sawahlunto menjadi ladang pertambangan batu bara yang sudah dilakukan sejak zaman Belanda. Di balik kekayaan alamnya yang luar biasa, ada kisah miris di Sawahlunto ini, yakni kerja paksa para Orang Rantai.

Keberadaan Orang Rantai ini menjadi bukti perbudakan pekerja tambang yang ada di Sawahlunto. Simak kisah Orang Rantai di pertambangan Sawahlunto yang dirangkum merdeka.com berikut ini.

Lakukan Penyelidikan

Terkuaknya potensi tambang batu bara di Sawahlunto ini bermula dari seorang ahli geologi Belanda bernama Willem Hendrik de Greve yang ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menyelidiki keberadaan batu bara di kawasan tersebut.

Dari hasil penyelidikannya, ia berhasil menemukan potensi batu bara yang juga disebut sebagai emas hitam yang tersimpan di perut bumi Sawahlunto. Pada tahun 1868, ia kembali menemukan kandungan batu bara di Sungai Ombilin.

Ketika melakukan penyelidikan, Hendrik de Greve tewas karena terseret arus air ketika menyusuri jalur alternatif air untuk mengangkut batu bara yang berhasil ditemukan pada tahun 1872.

Melalui laporan dari Hendrik de Greve, pemerintah Hindia Belanda bergegas lakukan penjelajahan lanjutan. Pada tahun 1883, barulah pembangunan infrastruktur tambang di Sawahlunto dimulai.

Memulai Aktivitas Tambang

Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton. Pada tahun 1923, kawasan pertambangan ini ditutup Belanda lantaran ada rembesan air dari sungai dan tingginya gas metan.

Melansir dari liputan6.com, untuk mendukung aktivitas pertambangan, pemerintah Hindia Belanda mendatangkan para narapidana untuk dipekerjakan di kawasan tambang. Mereka didatangkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Teluk Bayur.

Para narapidana tersebut kebanyakan masuk dalam kategori pembangkang. Beberapa di antaranya adalah tawanan politik Belanda, kriminal, hingga penjahat kelas kakap.

Orang-orang Berantai

Para narapidana itu dianggap oleh Belanda sebagai teroris dan mereka layak untuk mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Tak sedikit orang-orang Belanda merasa takut dengan kehadiran mereka.

Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Di kawasan pertambangan ini, mereka dimanfaatkan tenaganya untuk membuat terowongan tambang. Tanpa belas kasih, tanpa istirahat, dan tanpa makanan. Selama bekerja, kaki mereka diikat rantai sehingga lahirlah sebutan "Orang Rantai".

Ketika sudah selesai bekerja, mereka kembali ke tahanan lalu diikat kaki dan tangannya menggunakan rantai. Seluruh pekerja bernasib serupa dan tanpa pengecualian. Tak sampai situ, mereka terkadang harus menerima siksaan dari mandornya, hingga nyawanya melayang begitu saja.

Penjara Orang Rantai pun sangatlah menyeramkan, banyak tahanan yang meninggal dunia saat melakukan sistem kerja paksa. Mirisnya lagi, dinding-dinding penjara dilapisi pecahan kaca, sehingga mereka tidak bisa istirahat dengan nyaman.

Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Gagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan

Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.

Baca Selengkapnya
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.

Baca Selengkapnya
Kisah Mantan Pekerja Migran Indonesia Jadi Inovator Buah Naga, Raih Omzet Rp50 Juta per Bulan
Kisah Mantan Pekerja Migran Indonesia Jadi Inovator Buah Naga, Raih Omzet Rp50 Juta per Bulan

Berkat ini, Desa Tambakrejo mendapat julukan sebagai desa buah naga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo
Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo

Ada spesies kantong semar yang membuat dua orang asal Jerman rela ke Gunung Sibuatan hanya untuk melakukan penelitian terhadap tumbuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi

Semua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.

Baca Selengkapnya
Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api
Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api

Kades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)

Baca Selengkapnya
Polisi Baku Tembak dengan Pencuri Sawit di OKI, 1 Orang Tewas dan 2 Luka-Luka
Polisi Baku Tembak dengan Pencuri Sawit di OKI, 1 Orang Tewas dan 2 Luka-Luka

Baku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya