Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik
Sebelum kemerdekaan Indonesia sang proklamator yaitu Bung Karno sempat beberapa kali diasingkan ke luar daerah Pulau Jawa, salah satunya Provinsi Bengkulu.
Sebuah bangunan bercat putih dengan gaya arsitektur Eropa klasik berdiri gagah di tanah seluas 4.000 meter persegi itu Bung Karno menghabiskan waktu dipengasingan. Ia tiba di Bengkulu setelah menjalani masa pengasingan di Ende, Flores, NTT pada tahun 1934-1938. (Foto: Liputan6.com)
Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Di rumah ini tersimpan benda-benda bersejarah bekas Bung Karno dalam menyusun strategi perjuangan.
Rumah ini memiliki luas bangunan 162 meter persegi dengan bangunan 9 x 18 meter. Bentuknya persegi panjang, tidak berkaki serta memiliki halaman yang cukup luas. Namun, tidak diketahui pasti kapan berdirinya rumah pengasingan tersebut.
Awalnya Milik Pengusaha Tionghoa
Melansir dari situs indonesia.go.id, setibanya Soekarno di Bengkulu rupanya ia tidak langsung menempati rumah tersebut. Rumah itu harus direnovasi terlebih dahulu karena bekas disewa Belanda.
Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat. Ia adalah pemasok bahan-bahan pokok berupa sembako untuk pihak Belanda.
Pantas saja, rumah ini memiliki arsitektur yang kental dengan budaya Tionghoa, salah satunya seperti lubang angin yang ada di atas jendela serta pintu-pintunya yang bermotif tulisan Cina.
Kerap Mengadakan Pertemuan
Ketika Soekarno sudah menempati rumah tersebut, halaman yang luas itu dimanfaatkan olehnya untuk mengadakan berbagai pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu.
berita untuk kamu.
Namun setelah kemerdekaan, tanah tersebut berkurang karena beberapa di antaranya digunakan untuk pembangunan gedung instansi, sekolah, dan juga pemukiman warga.
Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
Arsitektur Klasik
Bangunan yang kini sudah menjadi bagian dari cagar budaya Provinsi Bengkulu ini dikelilingi oleh pagar besi yang kokoh. Dindingnya polos dan model pintu dan jendelanya semua sama bentuknya. Lalu ada dua bangunan yang berdiri di tanah ini, satu bangunan utama dan satu bangunan penunjang di sisi belakang.
Kemudian, ada tiga ruangan di sisi kanan bangunan dan dua kamar tidur pada sisi kirinya. Tak hanya itu, sebuah beranda ukurannya lebih luas dari teras depan, dibangun di bagian belakang rumah.
Pada sisi kanan teras berdiri sebuah bangunan penunjang sebesar lima petak untuk kamar pembantu, kamar mandi, dapur, sekaligus gudang. Di setiap sisi bangunan utama tersemat jendela-jendela berukuran besar di seluruh sisinya. (indonesia.go.id)
- Adrian Juliano
Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK sita aset-aset milik mantan kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Sulawesi Selatan, Andhi Pramono
Baca SelengkapnyaEra kolonialisme Jepang, sosok birokrat yang satu ini menduduki jabatan sebagai Gubernur residen Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaKota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca Selengkapnya