Gas Beracun Sebabkan 5 Warga Sumut Meninggal dan Puluhan Dirawat, Begini Kronologinya
Merdeka.com - Diduga menghirup Hidrogen Sulfida (HS) yang berasal dari pembukaan sumur PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), 5 orang warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut) meninggal dunia.
Kejadian nahas yang terjadi pada Senin (25/1) jugamenyebabkan 27 warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami gejala sesak napas. Para korban dilarikan keRSUD Panyabungan dan Puskesmas Sibanggor Jae untuk mendapatkan perawatan intensif.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Diduga karena Hirup Gas Beracun
Peristiwa ini diduga akibat gas beracun yang yang berasal dari pembukaan sumur PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Namun Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan soal penyebab pasti meninggalnya lima orang korban tersebut.
"Kita belum bisa pastikan, tapi dugaan sementara karena menghirup gas beracun. Kita masih fokus pada penyelamatan warga, kita tidak ingin korban bertambah. Ada juga 1 orang anggota (Polisi) yang korban mengalami sesak napas. Semua korban sudah dirawat," kata AKBP Horas.
Ratusan Warga Mengungsi
Akibat dari peristiwa ini, ratusan warga dari Desa Purba Julu pun memilih mengungsi ke Masjid Agung Nur Ala Nur Desa Parbangunan, Panyabungan. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Badan Kenaziran Masjid Agung Nur Ala Nur, Amru Rangkuti. Ia menyebut ada 23 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke masjid tersebut."Ada 23 KK. Jumlahnya sekitar 143 orang. Para warga saat ini ditempatkan di lantai 2 masjid," ujarnya pada Senin (25/1).Salah satu warga, Muhammad Amin (37) mengatakan, warga mengungsi karena khawatir gas beracun yang dialami warga Sibanggor Julu merambat ke desa mereka yang tak jauh dari Sibanggor Julu. ”Kami merasa khawatir atas bocornya gas tersebut, sebagai antisipasi, kami sepakat untuk meninggalkan kampung sementara sampai Pemerintah menyatakan situasi aman,” kata Amin.Selain di masjid, sebagian warga juga memilih mengungsi di rumah kerabat di luar kampung.
Pemerintah Siap Membantu
Atas kejadian ini, Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution, juga telah menginstruksikan ke jajaran Pemerintah Kabupaten Madina untuk memberikan fasilitas bagi warga yang mengungsi. “Bagi yang menginap di Masjid Agung saya sudah minta diberikan fasilitas yang memadai, saya sudah perintahkan BPBD dan dinas sosial menanganinya,” ujar Dahlan.Pihaknya juga siap menyediakan tempat untuk mengungsi jika seandainya masjid tersebut sudah penuh dan tak bisa menampung warga. ”Apabila masjid ini tidak muat, bisa nanti di Bagas Godang, apabila perlu para orang tua kita kita ungsikan di rumah dinas Bupati,” sambung Dahlan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 warga Mandailing Natal menjadi korban keracunan gas hidrogen sulfida sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, Kamis (22/2) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaRatusan orang itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas hidrogen sulfida.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya