Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan

<b>Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam,  Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan</b>

Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan

Saking cepatnya bus ini mendapat julukan "Peluru dari Medan" atau "Libas Berani Mati"

Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam,  Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan

Bus PO Liberty pernah dikenal sebagai “Raja Jalanan” Sumatera - Jawa era 1970 sampai 2000-an. Banyak perantau luar pulau yang menjadi pelanggan tetap karena mampu sampai Jakarta hanya dalam waktu 48 jam. Bus ini menjadi pelopor rute jarak jauh Medan-Jakarta-Yogyakarta sampai Solo.

Bus yang melambangkan kebebasan dan kecepatan

Merujuk YouTube Mr Hendi, Minggu (15/10), Bus Liberty menjadi kendaraan umum lintas Sumatera – Jawa yang legendaris.

Perusahaannya sendiri didirikan oleh seorang pengusaha bernama Kamcan Tarigan asal Desa Mbetong, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara medio 1960-an.

Konon, penamaan Liberty terinspirasi dari patung asal Amerika Serikat yang memiliki nama sama dan sebagai simbol kebebasan/kecepatan.

Jadi PO bus legendaris

Di era pasca kemerdekaan, industri transportasi antar pulau menjadi lahan basah bagi sejumlah pengusaha.

Belum lagi ketika itu pesawat terbang menjadi hal yang mewah, karena tidak semua masyarakat bisa menjangkau harga tiketnya yang selangit.

Kondisi ini dilihat betul oleh Tarigan yang kemudian mendirikan PO Liberty, dengan bus-busnya yang saat itu terbilang mewah.

Mesin bus ini sudah menggunakan Chevrolet C-50 yang populer di tahun 1960-an.

Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam,  Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan

Lambat laun, bus ini terus mengalami peningkatan pamor, seiringi melonjaknya para perantau asal Jawa di Sumatera, maupun Sumatera di Jawa.

Terus melakukan penyesuaian

Di masa awal 1960, bus Liberty memiliki warna yang khas, yakni hijau tua dengan garis kuning dan tulisan Liberty yang dilukis.

Di tahun-tahun berikutnya, era 1970-1980 an, sang pemilik memperbaharui kendaraannya dengan kendaraan merek Hino dan Mercedes, dan dilakukan pengubahan warna menjadi kuning dengan tulisannya berwarna merah.

Rute yang ditawarkan pun tak lagi lokal, bahkan sampai Yogyakarta dan Jawa Tengah di Solo.

Setiap jam keberangkatan, bus ini selalu dipadati penumpang antar pulau karena ketepatan waktunya yang jarang meleset.

Berjuluk peluru dari Sumatera

Bus ini sempat mempunyai julukan yang unik, yakni “Pelor dari Sumatera” atau pelurunya Sumatera.

Ini merujuk pada lajunya yang super cepat, dan berani memastikan 48 jam sudah sampai di tujuan. Padahal di masa itu, lalu lintas darat antar pulau paling cepat memakan waktu 3 sampai 4 hari.

Bahkan dari sini, para penumpang maupun penggemarnya juga menjuluki bus Liberty dengan “Libas Berani Mati” atau Liberti (Liberty).

Perlahan meredup

Perlahan meredup

Sayangnya, kemajuan transportasi antar pulau melalui mode pesawat terbang menjadi ancaman serius PO Liberty.

Pesawat dengan rute yang sama sudah mulai membuka tarif yang dianggap terjangkau, dan tidak memakan waktu lama. Belum lagi PO-PO bus pesaing baru banyak bermunculan dengan fasilitas yang lebih modern dan komplet sehingga semakin menyingkirkan kejayaan bus Liberty.

Sampai era 2005, bus ini harus memperpendek jarak tempuhnya yang hanya Medan – Air Molek dan Medan Pangkalan Kerinci. Sayang, di tahun 2010 PO bus tersebut harus gulung tikar.

Namun demikian, tahta “Raja Jalanan Sumatera” ini diturunkan kepada sang anak yang mendirikan PO Medan Jaya. Bus ini menjadi salah satu alternatif Jawa – Sumatera bersama PO-PO seangkatannya.

Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam,  Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan
Bus Ditumpangi Simpatisan PKS Ludes Terbakar di Jalan Solo-Yogyakarta, Begini Kondisinya
Bus Ditumpangi Simpatisan PKS Ludes Terbakar di Jalan Solo-Yogyakarta, Begini Kondisinya

Bus hendak wisata bersama caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Selengkapnya
Macet Parah Imbas Rekayasa Lalu Lintas KTT ASEAN, Penumpang TransJakarta di Halte Tendean Pilih Jalan Kaki
Macet Parah Imbas Rekayasa Lalu Lintas KTT ASEAN, Penumpang TransJakarta di Halte Tendean Pilih Jalan Kaki

Pelayanan bus TransJakarta terganggu akibat adanya rekayasa arus lalu lintas dilakukan polisi pada Rabu (6/9) pagi.

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka di Ngawi, Tiga Penumpang Tewas
Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka di Ngawi, Tiga Penumpang Tewas

Kecelakaan maut "adu banteng" antara bus Sugeng Rahayu dangan Bus Eka terjadi di Jalur Ngawi-Madiun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hari Kedua KTT ASEAN: Lalin Arah Senayan Macet, Penumpang Transjakarta Numpuk
Hari Kedua KTT ASEAN: Lalin Arah Senayan Macet, Penumpang Transjakarta Numpuk

Kondisi di dalam bus pun penuh seperti di jam pulang kerja.

Baca Selengkapnya
Lebih Murah Mana Naik Kereta Api atau Bus untuk Liburan ke Yogyakarta? Ini Perbandingannya
Lebih Murah Mana Naik Kereta Api atau Bus untuk Liburan ke Yogyakarta? Ini Perbandingannya

Layanan bus dari Jakarta ke Yogyakarta sangat banyak.

Baca Selengkapnya
Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI, Ini Kisah PO Bus NPM Asal Padang Panjang yang Masih Eksis Hingga Kini
Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI, Ini Kisah PO Bus NPM Asal Padang Panjang yang Masih Eksis Hingga Kini

Jadi salah satu perusahaan Bus tertua di Sumatra bahkan di Indonesia, intip sejenak kisah perjalanan perusahaan Bus NPM asal Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Sedang Tugas di Luar Kota, Menhub Budi Karya Minta KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Terkait Suap Pembangunan Jalur Kereta
Sedang Tugas di Luar Kota, Menhub Budi Karya Minta KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Terkait Suap Pembangunan Jalur Kereta

Kemenhub meminta KPK menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Budi Karya.

Baca Selengkapnya
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Tak Klakson Penjual Tunanetra yang Halangi Jalannya, Aksi Supir Transjakarta Ini Banjir Pujian
Tak Klakson Penjual Tunanetra yang Halangi Jalannya, Aksi Supir Transjakarta Ini Banjir Pujian

Supir bus ini dengan sabar menunggu penjual tunanetra, berjalan pelan di belakangnya,

Baca Selengkapnya