Remaja obesitas rentan impoten saat dewasa
Merdeka.com - Remaja berusia 14 - 20 tahun yang mengalami obesitas memiliki kadar testosteron 50 persen lebih rendah dibanding pria dengan berat badan normal ketika beranjak dewasa.
Hasil tersebut didapatkan melalui penelitian kecil di Buffalo's School of Medicine and Biomedical Sciences. Penelitian ini mengamati 25 pria obesitas dan 25 pria dengan berat badan normal.
"Kami terkejut ketika menemukan adanya pengurangan kadar testosteron, karena kebanyakan subyek penelitian adalah pria muda yang tak memiliki diabetes," jelas Paresh Dandona, seperti dilansir oleh Times of India (19/10).
"Penelitian ini menunjukkan efek obesitas yang sangat kuat, bahkan pada pria di usia muda. Gaya hidup dan nutrisi mereka sejak muda ternyata mampu mempengaruhi banyak hal hingga mereka dewasa," tambahnya.
Selain berpengaruh pada fungsi reproduksi, kurangnya testosteron juga bisa menyebabkan bertumpuknya lemak di perut, pengerutan otot, serta resistensi insulin yang pada akhirnya mengarah pada diabetes.
Kabar baiknya, kadar testosteron bisa kembali normal jika pria melakukan diet untuk menurunkan berat badan, mengubah gaya hidup, atau melakukan operasi untuk menangani obesitas yang dideritanya.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Estrogen berperan pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan karakteristik seksual wanita.
Baca SelengkapnyaEctomorph adalah tipe tubuh yang tinggi dan langsing dengan persentase massa otot yang rendah.
Baca SelengkapnyaTidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan sebab hormon pertumbuhan (growth hormone) bekerja optimal sewaktu tidur.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Baca Selengkapnya