Peneliti ungkap alasan baru orang susah berhenti merokok!
Merdeka.com - Selama ini banyak orang yang mengira-ngira mengapa seseorang sulit sekali berhenti merokok. Banyak perokok yang tak berhasil menghentikan kebiasaan mereka karena niat yang tak kuat, atau tak tahan merasakan efek dari tak merokok pada tubuh mereka.
Namun baru-baru ini peneliti menemukan alasan lain mengapa perokok sulit menghentikan kebiasaan mereka. Peneliti menemukan bahwa otak perokok bereaksi berbeda terhadap citra rokok. Otak mereka tak cukup termotivasi untuk bereaksi terhadap citra buruk rokok, seperti rokok yang menyebabkan penyakit hingga kematian.
Sebaliknya, otak mereka bereaksi lebih kuat terhadap citra positif dari rokok. Untuk itu, mereka lebih fokus terhadap citra positif dari rokok dibandingkan dengan informasi mengenai efek negatif rokok dan hal-hal negatif lain mengenai rokok, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/03).
Peneliti di Institut Universitaire en Sante Mentale de Montreal dan Universite de Montreal menemukan bahwa perokok kronis mengalami perubahan reaksi emosi ketika melihat citra positif dan negatif yang berkaitan dengan rokok. Emosi mereka mengalami bias, sehingga lebih fokus pada citra positif rokok ketimbang citra buruknya.
"Kami menemukan bahwa bias yang terjadi berkaitan dengan bagaimana kebiasaan merokok digambarkan. Misalkan kami menemukan bahwa otak perokok lebih terangsang ketika melihat citra yang menunjukkan kebiasaan merokok sebagai hal yang positif dibandingkan dengan citra atau gambaran yang buruk tentang rokok," ungkap peneliti Le-Anh Dinh-Williams.
Hasil ini setidaknya mengungkap mengapa banyak orang yang masih tetap membandel melakukan kebiasaan merokok meski sudah banyak peringatan dan informasi yang disampaikan pada mereka. Peneliti juga menjelaskan bahwa bagian otak yang berkaitan dengan motivasi sangat bereaksi ketika perokok melihat gambaran yang baik mengenai kebiasaan merokok. Sebaliknya, otak mereka tak begitu aktif ketika melihat gambaran negatif tentang rokok.
Bagaimana pendapat Anda mengenai hasil penelitian ini? Apakah Anda para perokok juga mengalami hal serupa, yaitu mengalami bias ketika melihat gambaran rokok yang negatif dan positif?
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca SelengkapnyaWarna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah kebiasaan buruk pada anak perlu diketahui dan diatasi oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPada awal tahun seperti sekarang, banyak orang memiliki resolusi untuk tahun baru.Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga kebiasaan baru berhasil diterapkan?
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaNyeri lutut bisa bertambah parah karena beberapa kebiasaan yang tak sehat.
Baca SelengkapnyaTerdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca Selengkapnya