Dokter Kulit Tak Sarankan Mengeringkan Keringat dengan Bedak
Masalah keringat merupakan kondisi yang rentan terjadi akibat aktivitas. Pada kondisi ini, dokter kulit menyarankan untuk tidak mengeringkan menggunakan bedak.
Masalah keringat merupakan kondisi yang rentan terjadi akibat aktivitas. Pada kondisi ini, dokter kulit menyarankan untuk tidak mengeringkan menggunakan bedak.
-
Kenapa keringat kering di badan buruk untuk kulit? Keringat yang dibiarkan mengering tanpa dibersihkan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kulit dan kenyamanan kita sehari-hari.
-
Apa dampak negatif keringat kering pada kulit? Keringat yang dibiarkan mengering tanpa dibersihkan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kulit dan kenyamanan kita sehari-hari.
-
Dimana keringat kering bisa jadi masalah? Beberapa orang membiarkan keringat pada pakaiannya untuk mengering setelah melakukan aktivitas fisik.
-
Kenapa keringat dingin berbahaya? Syok adalah kondisi ketika aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang sehingga organ tersebut kekurangan oksigen dan nutrisi. Syok termasuk ke dalam kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa bila tidak segera ditangani.
-
Kapan keringat menjadi masalah? Namun, terlalu banyak keringat, terutama di tangan dan kaki, dapat menjadi masalah yang mengganggu.
-
Mengapa keramas dengan air panas tidak disarankan? Keramas menggunakan air panas menyebabkan rambut jadi lebih kering.
Dokter Kulit Tak Sarankan Mengeringkan Keringat dengan Bedak
Menurut dr Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV pakar dermatologi dan venereologi dari Universitas Hasanuddin, penggunaan bedak untuk mengeringkan keringat pada tubuh sebaiknya dihindari meskipun pada dasarnya bisa membantu.
"Jangan dikasih bedak kalau bisa. Dikasih bedak sebenarnya bisa lebih kering tetapi yang ada jadi bubur setelahnya, media buat jamur tubuh," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Amelia merekomendasikan agar, daripada menaburi tubuh dengan bedak, terutama bagi orang-orang yang mengalami produksi keringat berlebihan, untuk segera mengganti pakaian dan tidak membiarkan keringat kering dengan sendirinya.
"Kalau keringat banyak bawa baju ganti. Jangan dibiarkan kering sendiri, keringat itu harus dikeringkan. Setelah itu ganti baju. Itu akan lebih baik dibandingkan pakai bedak," tutur dia yang kini berpraktik di Klinik Pramudia itu.
Terkait dengan mandi, Amelia menyarankan bahwa baik bagi mereka yang mengalami keringat berlebihan maupun orang-orang pada umumnya, sebaiknya mandi dua kali sehari dengan durasi maksimal 10 menit menggunakan sabun yang lembut.
Menurutnya, mandi yang berlebihan dalam durasi atau frekuensi, terutama saat usia lanjut, akan membuat kulit menjadi lebih kering karena setiap kali mandi, air di tubuh terbuang.
Amelia juga menekankan bahwa produksi keringat setiap individu berbeda, tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah proporsi tubuh. Orang dengan proporsi tubuh berlebih memiliki risiko keringat yang lebih tinggi daripada orang dengan proporsi tubuh lebih kecil.
Menurut pandangan Amelia, menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik, dan melakukan latihan fisik secara rutin, dapat membantu mengatasi masalah keringat berlebihan ini.
"Tapi kalau dia berkeringat berlebihan, kita harus evaluasi apakah dia punya penyakit lain yang harus diobati salah satunya tiroid. Penyakit tiroid itu ditandai metabolisme yang lebih tinggi, jadi keringat juga banyak," jelas Amelia.
Penyakit tiroid juga ditandai dengan sejumlah gejala seperti keringat berlebihan, perubahan berat badan yang drastis, kulit yang kering dan tidak nyaman, kerontokan rambut, kuku rapuh, dan masalah pada mata seperti mata perih, kering, dan terasa ada benda asing.